BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pendidikan sebagai salah satu sektor yang paling penting
dalam pembangunan kehidupan manusia, dijadikan andalan utama untuk berfungsi
semaksimal mungkin dalam upaya meningkatkan kualitas hidup manusia itu sendiri.
Islam sangat
mementingkan pendidikan. Dengan pendidikan yang benar dan berkualitas,
individu-individu yang beradab akan terbentuk yang akhirnya memunculkan
kehidupan sosial yang bermoral.
Penekanan kepada pentingnya anak didik
supaya hidup dengan nilai-nilai kebaikan, spiritual dan moralitas seperti
terabaikan. Bahkan kondisi sebaliknya yang terjadi. Saat ini, banyak institusi
pendidikan telah berubah menjadi industri bisnis, yang memiliki visi dan misi
yang pragmatis. Pendidikan diarahkan untuk melahirkan individu-individu
pragmatis yang bekerja untuk meraih kesuksesan materi dan profesi sosial yang
akan memakmuran diri, perusahaan dan Negara. Pendidikan
dipandang secara ekonomis dan dianggap sebagai sebuah investasi. Gelar dianggap
sebagai tujuan utama, ingin segera dan secepatnya diraih supaya modal yang
selama ini dikeluarkan akan menuai keuntungan. Sistem pendidikan seperti ini
sekalipun akan memproduksi anak didik yang memiliki status pendidikan yang
tinggi, namun status tersebut tidak akan menjadikan mereka sebagai
individu-individu yang beradab. Pendidikan yang bertujuan pragmatis dan
ekonomis sebenarnya merupakan pengaruh dari paradigma pendidikan Barat yang
sekular.
Dalam budaya Barat sekular, tingginya
pendidikan seseorang tidak berkorespondensi dengan kebaikan dan kebahagiaan
individu yang bersangkutan. Dampak dari hegemoni pendidikan Barat terhadap kaum
Muslimin adalah banyaknya dari kalangan Muslim memiliki pendidikan yang tinggi,
namun dalam kehidupan nyata, mereka belum menjadi Muslim-Muslim yang baik dan
berbahagia. Masih ada kesenjangan antara tingginya gelar pendidikan yang diraih
dengan rendahnya moral serta akhlak kehidupan Muslim. Ini terjadi disebabkan
visi dan misi pendidikan yang pragmatis. Sebenarnya, agama Islam memiliki
tujuan yang lebih komprehensif dan integratif dibanding dengan sistem
pendidikan sekular yang semata-mata menghasilkan para anak didik yang memiliki
paradigma yang pragmatis.
Dalam makalah ini penulis berusaha
menggali dan mendeskripsikan tujuan pendidikan dalam Islam secara induktif
dengan melihat dalil-dalil naqli yang sudah ada dalam al-Qur’an maupun
al-Hadits, juga memadukannya dalam konteks kebutuhan dari masyarakat secara
umum dalam pendidikan, sehingga diharapkan tujuan pendidikan dalam Islam dapat
diaplikasikan pada wacana dan realita kekinian.
B. Tujuan Dan Rumusan Masalah
1.
Agar
mahasiswa tahu tentang ayat-ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan tujuan
pendidikan.
2.
Agar para mahasiswa dapat memahami
bahwa Al-Qur’an secara konfrehensif membahas tentang tujuan pendidikan.
3.
Agar mahasiswa dapat memahami
tentang urgensi pendidikan ditinjau dari ayat-ayat Al-Qur’an yang berkaitan
dengan pendidikan.
4.
Agar mahasiswa dapat mengetahui dan
memahami realitas tujuan pendidikan saat ini dengan tujuan pendidikan yang
tergambar dalam Qur’an.
Beberapa masalah yang perlu diteliti dan dianalisa dalam
pembuatan makalah ini yaitu : Bagaimana tujuan pendidikan menurut Al-Qur’an.
C.
Ayat Yang Akan Dibahas
1.
Iman dan takwa ( Q.S An Nisa ayat 162,
Al Hajj ayat 54, Al Fathir ayat 26, As Syu’ara ayat 106,124,142 dan 163)
2.
Ilmu Pengetahuan dan Teknologi ( Q.S Al
Anbiya79-80, Shad ayat 17-20 dan Yusuf ayat 101 )
BAB II
PEMBAHASAN
1.
SURAT
AN NISA 162
Ç`Å3»©9 tbqãź§9$# Îû ÉOù=Ïèø9$# öNåk÷]ÏB tbqãYÏB÷sçRùQ$#ur tbqãZÏB÷sã !$oÿÏ3 tAÌRé& y7øs9Î) !$tBur tAÌRé& `ÏB y7Î=ö6s% 4 tûüÏJÉ)çRùQ$#ur no4qn=¢Á9$# 4 cqè?÷sßJø9$#ur no4q2¨9$# tbqãZÏB÷sçRùQ$#ur «!$$Î/ ÏQöquø9$#ur ÌÅzFy$# y7Í´¯»s9'ré& öNÍkÏ?÷sãYy #·ô_r& $·KÏàtã ÇÊÏËÈ
162. tetapi orang-orang yang mendalam ilmunya di antara mereka
dan orang-orang mukmin, mereka beriman kepada apa yang telah diturunkan
kepadamu (Al Quran), dan apa yang telah diturunkan sebelummu dan orang-orang
yang mendirikan shalat, menunaikan zakat, dan yang beriman kepada Allah dan
hari kemudian. orang-orang Itulah yang akan Kami berikan kepada mereka pahala
yang besar.
Penafsiran kata-kata sulit
Rasikhuuna : yang mendalami
Unzila : yang diturunkan
Qoblika : sebelum nya
Muqiimiina : orang-orang yang mendirikan
Muktuuna : orang-orang yang membayarkan[1]
Sebab Turunnya Surat An Nisa 162
Abdullah bin salam, tsa’laba bin
sa’iah dan asad bin ‘ubaid yang mana mereka masuk agama islam dan membenarkan
risalah yang dibawah oleh muhammad.[2]
Kaitan dengan ayat an nisa 161
Kaitannya yaitu orang – orang kafir
yang mengerjakan larangan allah akan tetapi pada ayat 162 orang – orang mukmin
melakukan apa yang telah diperintahkan oleh Allah SWT.
Penafsiran Surat An Nisa 162
Dalam
surat an nisa 162 Allah berfirman (tbqãYÏB÷sçRùQ$#ur Nåk÷]ÏB
Où=Ïèø9$# ö Îû bqãÅ §9$# Ç`Å3»©9
) “ akan tetapi orang-orang
yang mendalam ilmunya di antara mereka dan orang-orang mukmin”. Yaitu
orang-orang yang teguh dalam beragama, serta memiliki kepribadian yang kokoh
dalam ilmu yang bermanfaat. Kemudian allah menyebutkan ( y7Î=ö6s%
t`ÏBAÌRé& !$tBur ty7øs9Î)
AÌRé&
!$oÿÏ3)
“mereka beriman kepada apa yang telah diturunkan kepadamu (Al Quran), dan apa
yang telah diturunkan sebelummu” maksudnya ayat ini turun berkenaan dengan
Abdullah bin Salam, Tsa’labah bin Sa’iah dan Asad bin Ubaid yang mana mereka
ini masuk agam islam dan membenarkan risalah yang dibawa oleh nabi Muhammad. ÇKemudian( no4qn=¢Á9$#
tûüÏJÉ)çRùQ$#ur) orang yang
mendirikan sholat dan" “ kemudian ( no4q2¨9$#cqè?÷sßJø9$#ur) “Dan
orang-orang yang menunaikan zakat”. Boleh jadi yang dimaksud adalah zakat mal
dan boleh jadi pula yang dimaksud adalah pembersihan jiwa atau keduanya.
Kemudian allah berfirman t ( ÌÅzFy$# yÏQöquø9$#ur «!$$Î/bqãZÏB÷sçRùQ$#ur)”Dan orang-orang yang beriman kepada
Allah dan hari kiamat”. Yaitu mereka membenarkan bahwa tidak ada tuhan selain
Allah, serta beriman dengan hari kebangkitan setelah mati dan berbagai balasan
amal perbuatan yang baik dan yang buruk. Firman-Nya (7Í´¯»s9'ré&)”orang-orang
itulah”. Yaitu menjadi khabar (prediket) dari kalimat yang lalu.( $·KÏàtã
·ô_r&
öNÍkÏ?÷sãYy)”Kami
berikan kepada mereka pahala yang besa”. Yaitu surga.
Dalam
surat an nisa 162 Allah berfirman (tbqãYÏB÷sçRùQ$#ur Nåk÷]ÏB
Où=Ïèø9$# ö Îû bqãÅ §9$# Ç`Å3»©9
) “ akan tetapi orang-orang
yang mendalam ilmunya di antara mereka dan orang-orang mukmin”. Yaitu
orang-orang yang teguh dalam beragama, serta memiliki kepribadian yang kokoh
dalam ilmu yang bermanfaat. Kemudian allah menyebutkan ( y7Î=ö6s%
t`ÏBAÌRé& !$tBur ty7øs9Î)
AÌRé&
!$oÿÏ3)
“mereka beriman kepada apa yang telah diturunkan kepadamu (Al Quran), dan apa
yang telah diturunkan sebelummu” maksudnya ayat ini turun berkenaan dengan
Abdullah bin Salam, Tsa’labah bin Sa’iah dan Asad bin Ubaid yang mana mereka
ini masuk agam islam dan membenarkan risalah yang dibawa oleh nabi Muhammad. ÇKemudian( no4qn=¢Á9$#
tûüÏJÉ)çRùQ$#ur) orang yang
mendirikan sholat dan" “ kemudian ( no4q2¨9$#cqè?÷sßJø9$#ur) “Dan
orang-orang yang menunaikan zakat”. Boleh jadi yang dimaksud adalah zakat mal
dan boleh jadi pula yang dimaksud adalah pembersihan jiwa atau keduanya.
Kemudian allah berfirman t ( ÌÅzFy$# yÏQöquø9$#ur «!$$Î/bqãZÏB÷sçRùQ$#ur)”Dan orang-orang yang beriman kepada
Allah dan hari kiamat”. Yaitu mereka membenarkan bahwa tidak ada tuhan selain
Allah, serta beriman dengan hari kebangkitan setelah mati dan berbagai balasan
amal perbuatan yang baik dan yang buruk. Firman-Nya (7Í´¯»s9'ré&)”orang-orang
itulah”. Yaitu menjadi khabar (prediket) dari kalimat yang lalu.( $·KÏàtã
·ô_r&
öNÍkÏ?÷sãYy)”Kami
berikan kepada mereka pahala yang besa”. Yaitu surga. Dalam surat an nisa 162
Allah berfirman (tbqãYÏB÷sçRùQ$#ur Nåk÷]ÏB Où=Ïèø9$# ö Îû bqãÅ §9$# Ç`Å3»©9
) “ akan tetapi orang-orang
yang mendalam ilmunya di antara mereka dan orang-orang mukmin”. Yaitu
orang-orang yang teguh dalam beragama, serta memiliki kepribadian yang kokoh
dalam ilmu yang bermanfaat. Kemudian allah menyebutkan ( y7Î=ö6s%
t`ÏBAÌRé& !$tBur ty7øs9Î)
AÌRé&
!$oÿÏ3)
“mereka beriman kepada apa yang telah diturunkan kepadamu (Al Quran), dan apa
yang telah diturunkan sebelummu” maksudnya ayat ini turun berkenaan dengan
Abdullah bin Salam, Tsa’labah bin Sa’iah dan Asad bin Ubaid yang mana mereka
ini masuk agam islam dan membenarkan risalah yang dibawa oleh nabi Muhammad. ÇKemudian( no4qn=¢Á9$#
tûüÏJÉ)çRùQ$#ur) orang yang
mendirikan sholat dan" “ kemudian ( no4q2¨9$#cqè?÷sßJø9$#ur) “Dan
orang-orang yang menunaikan zakat”. Boleh jadi yang dimaksud adalah zakat mal
dan boleh jadi pula yang dimaksud adalah pembersihan jiwa atau keduanya.
Kemudian allah berfirman t ( ÌÅzFy$# yÏQöquø9$#ur «!$$Î/bqãZÏB÷sçRùQ$#ur)”Dan orang-orang yang beriman kepada
Allah dan hari kiamat”. Yaitu mereka membenarkan bahwa tidak ada tuhan selain
Allah, serta beriman dengan hari kebangkitan setelah mati dan berbagai balasan
amal perbuatan yang baik dan yang buruk. Firman-Nya (7Í´¯»s9'ré&)”orang-orang
itulah”. Yaitu menjadi khabar (prediket) dari kalimat yang lalu.( $·KÏàtã
·ô_r&
öNÍkÏ?÷sãYy)”Kami
berikan kepada mereka pahala yang besa”. Yaitu surga.
2.
SURAT
AL FATHIR 26
¢OèO ßNõs{r& tûïÏ%©!$# (#rãxÿx. ( y#øs3sù c%x. ÎÅ3tR ÇËÏÈ
26. kemudian aku azab orang-orang yang kafir; Maka (lihatlah)
bagaimana (hebatnya) akibat kemurkaan-Ku.
Penafsiran kata-kata sulit
Akhoztu : azab
Nakiiri : kemurkaan[3]
Kaitan dengan Surat al fathir 25
Surat al fathir ayat 25 menceritakan
tentang orang – orang kafir yang mendustakan rasul- rasul yang di turunkan
kepada mereka pada ayat 26 menceritakan tentang balasan terhadap orang-orang
kafir.
Penafsiran Surat al fathir 26
(#rãxÿx. ûïÏ%©!$# ¢ ßNõs{r&
OèO ß) “ kemudian aku adzab orang-orang yang kafir”,
yaitu bersamaan dengan semua itu mereka mendustakan para rasul dan menentang
risalah yang mereka bawa sehingga Aku menghukum mereka dengan siksaan dan
hinaan. Kemudian (Å3tRc%x. y#øs3sù)”maka
(lihatlah) bagaimana (hebatnya) akibat kemurkaan Ku”. Yaitu bagaimana engkau
melihat kemurkaan ku terhadap mereka begitu besar, dahsyat dan kuat.
3.
SURAT
AL-ANBIYA 79-80
$yg»oYôJ£gxÿsù z`»yJøn=ß 4 xà2ur $oY÷s?#uä $VJõ3ãm $VJù=Ïãur 4 $tRö¤yur yìtB y¼ãr#y tA$t7Éfø9$# z`ósÎm7|¡ç uö©Ü9$#ur 4 $¨Zà2ur úüÎ=Ïè»sù ÇÐÒÈ çm»oY÷K¯=tæur spyè÷Y|¹ <¨qç7s9 öNà6©9 Nä3oYÅÁósçGÏ9 .`ÏiB öNä3Åù't/ ( ö@ygsù öNçFRr& tbrãÅ3»x© ÇÑÉÈ
79. Maka Kami telah memberikan pengertian kepada Sulaiman
tentang hukum (yang lebih tepat)[966]; dan kepada masing-masing mereka telah
Kami berikan Hikmah dan ilmu dan telah Kami tundukkan gunung-gunung dan
burung-burung, semua bertasbih bersama Daud. dan kamilah yang melakukannya.
80.
dan telah Kami ajarkan kepada Daud membuat baju besi untuk kamu, guna
memelihara kamu dalam peperanganmu; Maka hendaklah kamu bersyukur (kepada
Allah).
Penafsiran kata-kata sulit
Fahamnaa : maka telah kami pahamkan
Aatayna : telah kami beri
Sakhorna : telah kami tundukkan
Jibaala : gunung-gunung
Yusabbihna : bertasbih
‘allamnaahu : kami ajarkan
Labuusi : baju besi
Sebab turunnya surat al anbiya
79-80
Ketika
iyas bin muawiyah meminta dijadikan hakim, hasan mendatanginya dan menanggis.
Iyas bertanya : apa yang menyebabkan kamu menanggis? Hasan menjawab : hai abu
said, telah sampai berita kepadaku bahwa para hakim itu ada beberapa orang,
seorang ber ijtihad, lalu ia salah maka dia berada di neraka. Seorang yang di
dominasi oleh hawa nafsunya, maka dia berada di api neraka serta seorang yang
berijtihad dan tepat maka dia berada dalam surga.
Kaitan dengan ayat sebelumnya
Pada surat al anbiya 78 nabi daud
dan sulaiman memberi keputusan tentang tanaman yang dirusak oleh kambing –
kambing kaum nya. Sedangkan pada surat al anbiya 79 Allah mengatakan Allah
telah memberikan kepada nabi Sulaiman pengetahuan yang lebih tentang hukum dari
pada nabi Daud.
Penafsiran surat al-anbiya
($VJù=Ïãur $VJõ3ãm
$oY÷s?#uä
xà2ur
`»yJøn=ß
$yg»oYôJ£gxÿsù)
“maka kami telah memberikan pengertian kepada sulaiman tentang hukum yang lebih
tepat, dan kepada masing-masing mereka telah Kami berikan hukum yang lebih
tepat”. Ibnu Abi Hatim berkata dari Humaid, bahwa tatkala Iyas bin Mu’awiyah
meminta dijadikan hakim, hasan mendatanginya dan menangis kemudian hasan
menjawab “ hai Abu Sa’id, telah sampai berita kepada ku bahwa para hakim itu
ada beberapa orang, seoarang yang berijtihad, lalu ia salah maka ia berada di
neraka. Seseorang yang didominasi oleh hawa nafsunya, maka ia berada di api
neraka serta seseorang yang berijtihad dan tepat, maka ia berada di surga.
Firman-Nya ( uö©Ü9$#ur
z`ósÎm7|¡ç A$t7Éfø9$#
¼ãr#y
yìtB
$tRö¤yur)
” Dan telah Kami tundukkan gunung-gunung da burung-burung, semuanya bertasbih
bersama Daud”. Hal ini disebabakan karena keindahan suara Daud dalam membaca
kitab Zabur. Jika beliau menyandungkannya, burung-burung yang tebang di
udarapun berhenti saling sahut menyahut dan gunung-gunung bergaung karena suara
tersebut.
Firman-Nya( öNä3Åù't/ ( `ÏiB
Nä3oYÅÁósçGÏ9
Nà6©9
¨qç7s9
pyè÷Y|¹
çm»oY÷K¯=tæur)
“Dan telah Kami ajarkan kepada Daud membuat baju besi untukmu, guna
memeliharamu dalam peperangan”. Dahulu, baju-baju perang itu hanya berupa
tameng. Dialah awal pertama kalinya orang yang menjadikan sebuah baju untuk
memelihara dan menyelamatkan mereka dalam peperangan. (brãÅ3»x© öNçFRr& @ygsù)
“maka hendaklah kamu mensyukuri” yaitu atas nikmat-nikmat Allah kepada kalian,
ketika Ia memberi ilham kepada hamba-Nya, Daud, lalu dia di ajarkan hal itu
untuk kalian.
[966] Menurut riwayat Ibnu Abbas bahwa
sekelompok kambing telah merusak tanaman di waktu malam. Maka yang Empunya
tanaman mengadukan hal ini kepada Nabi Daud a.s. Nabi Daud memutuskan bahwa
kambing-kambing itu harus diserahkan kepada yang Empunya tanaman sebagai ganti
tanam-tanaman yang rusak. tetapi Nabi Sulaiman a.s. memutuskan supaya
kambing-kambing itu diserahkan Sementara kepada yang Empunya tanaman untuk
diambil manfaatnya. dan prang yang Empunya kambing diharuskan mengganti tanaman
itu dengan tanam-tanaman yang baru. apabila tanaman yang baru telah dapat
diambil hasilnya, mereka yang mepunyai kambing itu boleh mengambil kambingnya
kembali. putusan Nabi Sulaiman a.s. ini adalah keputusan yang tepat.
4.
SURAT
YUSUF 101
* Éb>u ôs% ÓÍ_tF÷s?#uä z`ÏB Å7ù=ßJø9$# ÓÍ_tFôJ¯=tãur `ÏB È@Írù's? Ï]Ï%tnF{$# 4 tÏÛ$sù ÏNºuq»yJ¡¡9$# ÇÚöF{$#ur |MRr& ¾ÇcÍ<ur Îû $u÷R9$# ÍotÅzFy$#ur ( ÓÍ_©ùuqs? $VJÎ=ó¡ãB ÓÍ_ø)Åsø9r&ur tûüÅsÎ=»¢Á9$$Î/ ÇÊÉÊÈ
101. Ya Tuhanku, Sesungguhnya Engkau telah menganugerahkan
kepadaku sebahagian kerajaan dan telah mengajarkan kepadaku sebahagian ta'bir
mimpi. (ya Tuhan) Pencipta langit dan bumi. Engkaulah pelindungku di dunia dan
di akhirat, wafatkanlah aku dalam Keadaan Islam dan gabungkanlah aku dengan
orang-orang yang saleh.
Penafsiran kata-kata sulit
Mulki : kerajaan
Takwiil : mengartikan mimpi
Tawaffanii : wafatkanlah
Hiknii : gabungkanlah
Sebab Turunnya Surat Yusuf 101
Ini
adalah do’a nabi yusuf kepada Rabbnya, setelah sempurna nikmat yang diberikan
kepadanya dengan dapat ia berkumpulnya dengan bapak,ibu dan
saudara-saudaranya,dan anugrah lain berupa kenabian dan kekuasaan (kerajaan).
Dia memohon kepada Rabbnya agar nikmat sempurna yang telah diterimanya di dunia
ini berlanjut di akhirat nanti, dan agar ia diwafatkan dalam keadaan islam
serta digabungkan dengan orang-orang saleh yaitu saudara-saudaranya para nabi
dan rasul, semoga shalawat dan salam terlimpah atas mereka seluruhnya.
5.
AL
HAJJ 54
zNn=÷èuÏ9ur úïÏ%©!$# (#qè?ré& zOù=Ïèø9$# çm¯Rr& ,ysø9$# `ÏB Îi/¢ (#qãZÏB÷sãsù ¾ÏmÎ/ |MÎ6÷çGsù ¼ã&s! öNßgç/qè=è% 3 ¨bÎ)ur ©!$# Ï$ygs9 tûïÏ%©!$# (#þqãZtB#uä 4n<Î) :ÞºuÅÀ 5OÉ)tGó¡B ÇÎÍÈ
54. dan agar orang-orang yang telah diberi ilmu, meyakini
bahwasanya Al Quran Itulah yang hak dari Tuhan-mu lalu mereka beriman dan
tunduk hati mereka kepadanya dan Sesungguhnya Allah adalah pemberi petunjuk
bagi orang-orang yang beriman kepada jalan yang lurus.
Penafsiran kata-kata sulit
Liya’lama : orang yang di beri ilmu
Patuhbitalahu : maka tunduklah
Haadi : petunjuk
Siraati : jalan
6.
SURAT
AS SYU’ARA 106
øÎ) tA$s% öNçlm; óOèdqäzr& îyqçR wr& tbqà)Gs? ÇÊÉÏÈ
106. ketika saudara mereka (Nuh) berkata kepada mereka:
"Mengapa kamu tidak bertakwa?
Surat As Syu’ara 124
øÎ) tA$s% öNçlm; öNèdqäzr& îqèd wr& tbqà)Gs? ÇÊËÍÈ
124. ketika saudara mereka Hud berkata kepada mereka:
"Mengapa kamu tidak bertakwa?
Surat
As Syu’ara 142
øÎ) tA$s% öNçlm; öNèdqäzr& ìxÎ=»|¹ wr& tbqà)Gs? ÇÊÍËÈ
142. ketika saudara mereka, shaleh, berkata kepada mereka:
"Mengapa kamu tidak bertakwa?
Surat
As Syu’ara 163
(#qà)¨?$$sù ©!$# ÈbqãèÏÛr&ur ÇÊÏÌÈ
163. Maka bertakwalah kepada Allah dan taatlah kepadaku.
Penafsiran kata-kata sulit
Akhuuhum : saudara mereka
Athii’uuna : taaalah
7.
SURAT
SHADD 17-20
÷É9ô¹$# 4n?tã $tB tbqä9qà)t öä.ø$#ur $tRyö7tã y¼ãr#y #s Ï÷F{$# ( ÿ¼çm¯RÎ) ë>#¨rr& ÇÊÐÈ $¯RÎ) $tRö¤y tA$t7Ågø:$# ¼çmyètB z`ósÎm7|¡ç ÄcÓÅ´yèø9$$Î/ É-#uõ°M}$#ur ÇÊÑÈ uö©Ü9$#ur Zouqà±øtxC ( @@ä. ÿ¼ã&©! Ò>#¨rr& ÇÊÒÈ $tR÷yx©ur ¼çms3ù=ãB çm»oY÷s?#uäur spyJõ3Åsø9$# @óÁsùur É>$sÜÏø:$# ÇËÉÈ
17. bersabarlah atas segala apa yang mereka katakan; dan
ingatlah hamba Kami Daud yang mempunyai kekuatan; Sesungguhnya Dia Amat taat
(kepada Tuhan).
18. Sesungguhnya Kami
menundukkan gunung-gunung untuk bertasbih bersama Dia (Daud) di waktu petang
dan pagi,
19. dan (kami tundukkan
pula) burung-burung dalam Keadaan terkumpul. masing-masingnya Amat taat kepada
Allah.
20. dan Kami kuatkan
kerajaannya dan Kami berikan kepadanya hikmah[1301]dan kebijaksanaan dalam
menyelesaikan perselisihan.
[1301] Yang dimaksud Hikmah di sini
ialah kenabian, kesempurnaan ilmu dan ketelitian amal perbuatan.
Penafsiran kata-kata sulit
Uzkur : ingatlah
Awwabu : taat
Sakharna : kami tundukkan
Yusabbihna : bertasbih
BAB III
KESIMPULAN
Dari
uraian di atas dapat disimpulkan bahwa:
1)
Isi
kandungan surat shadd 17-20 yaitu menceritakan tentang hikmah yang di terima nabi
daud
2)
Surat
asy su’ara mebahas tentang keta’atan kepada Allah SWT
3)
Surat
yusuf menceritakan tentang do’a nabi yusuf ketika menerima nikmat dari alla SWT
4)
Allah
akan memberi petunjuk kepada orang-orang yang beriman
Dari
makalah yang penulis buat banyak mengalami kekurangan sehingga penulis
membutuhkan kritikan dan saran agar sempurnanya makalah ini. Dan penulis
berharap makalah ini memberikan manfaat bagi penulis sendiri dan juga pembaca.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar