TEORI BELAJAR TINGKAH LAKU
By : Dr. TASRIL BARTIN, M.Pd
B E L A J A R
· Belajar didefinisikan dalam berbagai arti tetapi secara umum artinya adalah “sebagai suatu perubahan pada individu yang disebabkan oleh pengalaman” , yang terjadi dengan banyak cara, baik disengaja ataupun tidak.
· Perubahan perubahan yang disebabkan oleh perkembangan bukanlah contoh belajar misal ; perkembangan badan menjadi lebih tinggi, sifat2 individu yang ada sejak lahir antara lain merasa lapar, reflerk bila kena api dllnya.
· Tetapi manusia sejak bayi menjadi dewasa belajar banyak dan berkembang terus menerus sehingga kalau bicara belajar sulit memisahkan dengan pembicaraan perkembangan manusia.
· Salah satu permasalahan yang dihadapi guru adalah bagaimana supaya siswa mau belajar? Sehingga semua guru mempunyai pandangan atau teori belajar, sehingga strategi mengajar mereka terstructur,
a. Guru jaman dulu memompakan pengetahuannya kepada siswa dengan cara terbaik untuk sukses adalah mengulang ulang ( prinsip teori belajar tingkah laku ( behavcioral learning theories)
b. Kemudian berkembang guru mulai mengubah cara belajar mengajarnya ketika muncul hasil suatu penelitian yang dikenal dengan Contemporary behaviorist atau dikenal dengan Stimulus dan Respon yaitu melihat lingkungan stimulus dan hasil tingkah laku respon. Disini digambarkan bahwa tingkah laku laku dikontrol kemungkinan mendapat hadiah eksternal atau reinforcement yang ada hubungannya antara respon tingkah laku dan hadiah.
c. Ahli psikologi kognitif memusatkan perhatian pada siswa sebagai partisipan aktif dalam proses belajar mengajar . bagaimana guru mencoba untuk mengerti bagaimana informasi yang disampaikan kepada siswa dapat diatur dan diproses dalam ingatan individu siswa
d. Ahli Psiokologi Humanistic menyatakan bahwa orang “merasa” sama pentingnya dengan orang bertingkah laku atau berpikir, bagaimana seseorang akan belajar untuk mengaktualisasikan dirinya dari seseorang dengan bidang apa saja yang mereka pilih. Dll.
Dengan banyaknya variasi yang berbeda natar manusia satu dengan lainnya dan tidak sempurnbanya antara teori satu dengan lainnya maka dapat disimpulkan bahwa belajar :
a. Tidak ada satupun teori (tingkah laku, kognitif, humanistic dllnya) cocok untuk setiap individu
b. Tidak ada satupun praktek dan proses belajar mengajar dilandasi teori khusus p(semua rata2 integrasi teori tingkah laku, kognitif, humanistic
c. Untuk mampu mengintegrasikan ilmu tersebut perlu flexibel, gunakan teori secara luwes kapan sebaiknya digunakan.
A. TEORI BELAJAR DAN TINGKAH LAKU:
1. E.L Thorndike ; The Law Effect.
Teori Thorndike dikenal pula sebagai teori pertautan, pertalian (connectionism) dia berpendapat bahwa belajar adalah suatu proses “stamping in” diingat, forming, hubungan antara stimulus dan respon. Percobaan Thordike mengadakan penelitian intensif pada binatang (Kucing).
|
Dengan belajar dari penelitiannya maka Thordike melihat ada unsur persamaan manusia dengan binatang , hanya kemampuan manusia lebih tinggi ajhirnya disimpulkan bahwa” belajar adalah pembentukan hubungan antara koneksi antara stimulus dan respons dan penyelesaian masalah (problem solving) yang dilakukan melalui trial and error dan semuanya ini dipengartuhi oleh :
· Reward pernyataan kepuasan dari suatu kejadian. Hukuman tidak penting , hukuman akan memperlemah ikatan dan tidak mempunyai efek apa2
· Law exercise (hukum latihan) adalah adanya peningkatan hubungan S dan R , semakin sering R dilaksanakan terhadap S maka hubungan S dan R makain kuat.banyaknya ulangan, praktek, dril untuk mata pelajaran semua atau tertentu dllnya.
· The Law Effect (hukum pengaruh) berupa pemberian hadiah langsung, nilai, gambar ditempel ditangan dllnya pujian pujian verbal dllnya adalah penting sekali
2. Ivan Pavlow L1849 – 1936) Clasical Conditioning
Pavlow tidak sengaja menemukan fenomena belajar selama praktik dengan anjing dalam labnya. Antara lain sbb:
· Unconditioned Stimulus (US) berupa makanan, perangsang tak bersyarat atau perangsang alami (dapt memberikan perangsang alami dan stimulus ttt)
· Unconditioned Respon (UR) atau respon tak bersyarat berupa air liur
· Conditioned Respon (CR) yaitu perangsang alami yang secara alami tidak menimbulkan respon tertentu ttp melalui persyaratan ttt dapat menimbulkan respon tertentu misal suara lonceng.
· Conditioned respon yaitu respon yang ditimbulkan oleh perangsang bersyarat (bel)
Hasil penelitian sebagai berikut:
Sebelum conditioning.
CS (ada bel) ………………………………… tidak ada respon air liur
USC (daging) ………………………………..UCR mengeluarkan air liur.
Selama conditioning.
CS (ada bel) …………………………………
Dan USC (daging) ………………………… UCR mengeluarkan air liur.
Sesudah conditioning.
CS (ada bel) ………………………………… CR mengeluarkan air liur
· Setelah dilakukan selama 32 kali maka terbentuklah CR, walaupun CS diubah dengan bentuk lin setelah beberapa waktu CR tetap terbentuk makin sempurna (reinforcement).
· Demikian pula apabila CS diulang tidak diikuti dengan penyajian CR makin lama makin hilang (lonceng dibunyikn tanpa diberi daging) (extenction)
3. J.B. Watson: (1878-1958) Conditioning Reflect
Watson mengemukakan bahwa teori Pavlow adalah suatu dasar untuk teori belajar. Dan Watson menyatakan bahwa belajar adalan conditioning reflect (respons) melalui penggantian stimulus kepada yang lain (manusia dilahirkan mempunyai beberapa reflek dan reaksi emosi, ketakutann dan cinta serta marah semuanya ini dikembangkan oleh pembentukan hubungan S dan R baru melalui conditioning
Sebelum conditioning.
CS (ada tikus berjalan) ………………………tidak ada respon (anak tidak takut)
USC (suara keras pintu tertutup rapat) …… ..UCR anak takut mrenangis.
Selama conditioning.
CS (ada tikus) ………………………………… secara bersamaan
Dan USC (suara keras) ………………………… UCR anak takut menangis.
Sesudah conditioning.
CS (ada tikus) ………………………………… CR takut menangis
Suatu clasical conditioning akan menyebabkan respon negatif dari siswa antara lain keadaan kurang menyenangkan, disuruh maju kekelas dllnya, pengalaman ditanya (US) akan mendatangkan UR sehingga murid takut dllnya.
2. BF Skinner : Operant Conditioning.
· Skinner memandang hadiah (reward) sebagai tingkah laku subyektif kurang bagus atau reinforcement (penguatan) (netral) sebagai unsur yang terpenting dalam proses belajar (perbaikan teori Thorndike)
· Pavlow menyatakan tingkah laku terjadi adanya stimuli khusus sementara Skinner tingkah laku demukian hanya sebahagian kecil dari semua kegiatan.
· Skinner juga menyatakan adanya hubungan antara tingkah laku dan konsekuensi menyenangkan (maupun tidak menyenangkan), bila dilakukan sesering mungkin hal ini biasa disebut dengan operant conditioning,
· Sedangkan bila ada stimulus tertentu yang mendahului disebut dengan respondent conditioning (bel Pavlow) yang terbentuk dengan penyampaian stimulus yang berulang-ulang dan berpasangan dengan stimulus yang menimbulkan respondent
Percobaan Skinner dilakukan pada tikus yang dibuat lapar diletakkan dalam kotak, dengan asumsi bila lapar ada motivasi untuk keluar mencari makan .
|
Dasar operant conditioning dalam proses belajar mengajar adalah untuk memastikan respons terhadap stimuli, guru harus sesegera mungkin untuk memberikan reinforcement segera sesudah siswa merespon , untuk itu perbaikilah kemampuan me reirced mengembalikan, mendiskusikan pekerjaan kepada siswa setelah diperiksa dan dinilai semua tingkah laku yang menghasilkan perkembangan sikap yang baik terhadap belajar antara lain:
1). Generalisasi.
Generalisasi adalah kecenderungan manusia untuk memberikan respon tidak saja terhadap stimulus yang dilatih tetapi juga terhadap stimulus yang berhubungan ,
· CR terhadap suatu CS telah terbentuk
· Stimuli yang mirid CS akan membentuk CR juga
· Makain mirid CS baru dengan CS yang menimbulkan CR makain sempurna subsitusi CS.
· Contoh program yang berhasil duterapkan dikelas biologi mudah untuk diterapkan dikelas bahasa.
2). Diskriminasi
Diskriminasi adalah belajar merespon terhadap stimulus dan tidak memberikan respons terhadap stimulus lain, walaupun stimulus itu berhubungan dengan stimulus pertama. Contoh, semua huruf angka, kata kata dan simbol2 matematika adalah diskriminasi stimuli antara lain sbb:
· Anak kecil membedakan huruf b dan d
· Anak dewasa membedakan kata efektif dan efisien
Thanks
Tidak ada komentar:
Posting Komentar