TUGAS
KELOMPOK
PSIKOLOGI PEMBELAJARAN MATEMATIKA
Tentang :
“
KONSEP DASAR MINAT DAN MOTIVASI”
Oleh
:
Kelompok 3
Metra Volisa (09
105 041)
Ria Safitri Ati (09 105 055)
Riki Sasmi Gusrianto (09 105 057)
Wahyona (09
105 070)
Dosen:
Dr. Tasril Bartin, M. Pd
Program Studi Tadris Matematika Jurusan
Tarbiyah
Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN)
Batusangkar
2011
KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Allah Yang Maha
Kuasa karena atas karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Konsep Dasar Minat dan Bakat”.
Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas
mata kuliah Psikologi Pembelajaran Matematika. Di samping itu, penulis juga
berharap makalah ini dapat memberikan kontribusi dalam menunjang pengetahuan
para mahasiswa pada khususnya dan pihak lain pada umumnya.
Dengan terselesaikannya makalah ini,
penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak yang telah memberikan bantuan
dalam pembuatan makalah ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.
Penulis menyadari masih banyak terdapat
kekurangan-kekurangan dan kejanggalan dalam penulisan ini yang disebabkan keterbatasan ilmu
pengetahuan penulis. Oleh sebab itu, mohon kiranya kritik dan saran untuk
mencapai kesempurnaan. Harapan semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca dan
dapat digunakan sebaik-baiknya
Batusangkar, Desember 2011
Pemakalah
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR i
DAFTAR
ISI ii
BAB
I PENDAHULUAN
BAB
II PEMBAHASAN
A. Pengertian Minat dan
Bakat..................................................................................
B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat dan
Motivasi......................................
C. Perbedaan Minat, bakat, dan
Motivasi..................................................................
D. Ciri-Ciri Minat dan Motivasi
Prestasi...................................................................
E.
Pengaruh Minat
dan Motivasi Terhadap Keberhasilan Belajar.............................
F.
Kiat
Mengembangkan Minat dan
Motivasi...........................................................
BAB
II PENUTUP
A. Kesimpulan
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
BAB
I
PENDAHULUAN
Pendidikan
sekolah merupakan amanah untuk mengembangkan sumberdaya manusia yang dilakukan
secara sistematis, praktis dan berjenjang. Dalam pelaksanan mengajar di
sekolah, guru memiliki peranan penting demi tercapainya proses belajar yang
baik. Sehubungan dengan peranan ini seorang guru dituntut harus mempunyai
kompetensi yang memadai dalam hal pengajaran di sekolah. Kurangnya kompetensi
guru akan menyebabkan siswa tidak senang pada pelajaran, sebagai akibatnya
hasil belajarnya akan menurun.
Hal
ini haruslah ada pemberian motivasi dan dorongan belajar supaya para siswa berminat dan termotivasi
untuk belajar yang diberikan oleh guru, serta tidak lepas dari bimbingan
belajar oleh orang tua. Motivasi adalah kondisi atau keadaan yang mengaktifkan
atau memberi dorongan kepada seseorang untuk bertingkah laku dalam rangka
mencapai tujuan (Soemanto, 1990: 193). Motivasi untuk belajar merupakan hal
yang paling penting agar siswa dapat sukses mempelajari suatu ilmu pengetahuan.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Minat dan Motivasi
1. Pengertian
Motivasi
Motivasi
dalam kegiatan belajar dapat dikatakan sebagai keseluruhan daya penggerak di
dalam diri seseorang yang menimbulkan kegiatan belajar, yang menjamin
kelangsungan dari kegiatan belajar dan menimbulkan arah pada kegiatan belajar,
sehingga tujuan yang dikehendaki oleh individu dapat tercapai.
Beberapa
pendapat tentang motivasi belajar antara lain: motivasi belajar merupakan
faktor psikis yang bersifat non intelektual. Peranan motivasi yang khas adalah
dalam hal penumbuhan gairah, merasa senang dan semangat untuk belajar.
Seseorang yang memiliki motivasi kuat akan mempunyai banyak energi untuk
belajar. Hal ini menunjukkan bahwa anak yang memiliki motivasi belajar akan
dapat meluangkan waktu belajar lebih
banyak dan lebih
tekun daripada mereka yang kurang memiliki atau sama sekali
tidak mempunyai motivasi belajar. Anak akan terdorong dan tergerak untuk
memulai aktivitas atas kemauannya sendiri, menyelesaikan tugas tepat waktu dan
gigih, serta tidak putus asa saat menjumpai kesulitan dalam menjalankan tugas
jika anak tersebut mempunyai motivasi dalam belajar.
Motivasi
belajar adalah suatu dorongan yang ada pada seseorang sehubungan dengan
prestasi yaitu menguasai, memanipulasi dan mengatur lingkungan sosial maupun
fisik, mengatasi rintangan dan memelihara kualitas belajar serta bersaing
melalui usaha untuk melebihi perbuatannya yang lalu dan mengungguli
perbuatan orang lain.
Berdasarkan
uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah kondisi
psikologis yang merupakan swadaya penggerak dalam diri seseorang untuk memulai
suatu kegiatan atau aktivitas belajar atas kemauannya sendiri atau minat
individu dalam menyelesaikan tugas tepat waktu, sehingga tujuan yang
dikehendaki oleh subjek dapat tercapai.
2. Pengertian
Minat
Menurut
pengertian yang paling dasar, minat berarti sibuk, tertarik, atau terlibat
sepenuhnya dengan suatu kegiatan karena menyadari pentingnya kegiatan itu.
Seorang ahli memberikan pengertian bahwa minat adalah suatu rasa lebih suka dan
rasa keterkaitan pada suatu hal atau aktivitas tanpa ada yang menyuruh. Minat
pada dasarnya adalah penerimaan akan sesuatu hubungan antara diri sendiri
dengan sesuatu di luar diri. Semakin kuat atau dekat hubungan tersebut semakin
besar minat.
Suatu
minat dapat diekspresikan melalui suatu pernyataan yang menunjukkan bahwa siswa
lebih menyukai suatu hal daripada hal lainnya, dapat pula dimanifestasikan
melalui partisipasi dalam suatu aktivitas. Siswa yang memiliki minat terhadap
subyek tertentu cenderung untuk memberikan perhatian yang lebih besar terhadap
subjek tersebut.
Dari
beberapa pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa minat merupakan
kecendrungan hati untuk terlibat pada suatu objek. Dengan demikian minat
belajar dapat didefinisikan sebagai keterlibatan siswa dengan segenap pikiran
dan perhatian secara penuh untuk melakukan aktivitas belajar.
B. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Minat dan Motivasi
Minat
yang muncul dalam psikologis siswa merupakan sebuah
gejala, sehingga munculnya minat tersebut dipengaruhi oleh beberapa
faktor yang menjadi penyebabnya. Faktor tersebut adalah faktor individu siswa dan faktor sosial.
gejala, sehingga munculnya minat tersebut dipengaruhi oleh beberapa
faktor yang menjadi penyebabnya. Faktor tersebut adalah faktor individu siswa dan faktor sosial.
1. Faktor
individu
Merupakan
pengaruh yang muncul dalam diri siswa secara
alami, misalnya diakibatkan karena kematangan, kecerdasan, latihan, motivasi dan sifat pribadi. Setiap individu mempunyai tingkat kematangan serta kecerdasan yang berbeda sehingga minat yang muncul juga tidak sama antara individu satu dengan yang lain.
alami, misalnya diakibatkan karena kematangan, kecerdasan, latihan, motivasi dan sifat pribadi. Setiap individu mempunyai tingkat kematangan serta kecerdasan yang berbeda sehingga minat yang muncul juga tidak sama antara individu satu dengan yang lain.
2. Faktor
Sosial
Merupakan
pengaruh yang muncul diluar individu, misalnya
diakibatkan karena kondisi keluarga, lingkungan, pendidikan dan
motivasi sosial.
diakibatkan karena kondisi keluarga, lingkungan, pendidikan dan
motivasi sosial.
Sedangkan
motivasi belajar siswa juga dipengaruhi oleh berbagai macam faktor, yaitu
sebagai berikut.
1. Faktor
internal yang meliputi faktor fisiologis, faktor psikologis, latar
belakang siswa, keinginan siswa itu sendiri untuk belajar, keadaan jasmani,
status mental dan perasaan.
2. Faktor eksternal
meliputi faktor sosial atau lingkungan dan faktor non sosial.
C. Perbedaan Minat, Bakat dan Motivasi
1. Minat
Minat
adalah keinginan jiwa terhadap sesuatu objek dengan tujuan untuk mencapai
sesuatu yang dicita-citakan. Hal ini menggambarkan bahwa seseorang tidak akan
mencapai tujuan yang dicita-citakan apabila di dalam diri orang tersebut tidak
terdapat minat atau keinginan jiwa untuk mencapai tujuan yang dicita-citakannya
itu.
Dalam
hubungannya dengan kegiatan belajar, minat menjadi motor penggerak untuk dapat
mencapai tujuan yang diinginkan, tanpa dengan minat, tujuan belajar tidak akan
tercapai
2.
Bakat
Bakat adalah kemampuan bawaan yang merupakan yang masih perlu dikembangkan
atau dilatih untuk mencapai suatu kecakapan, pengetahuan dan keterampilan
khusus. sehubung dengan cara berfungsinya, ada 2 jenis bakat, yaitu :
a)
Kemampuan pada bidang khusus. Misalnya bakat musik,
melukis, dll.
b)
Bakat khusus yang dibutuhkan sebagai perantara untuk
merealisasikan kemampuan khusus , misalkan bakat melihat ruang (dimensi)
dibutuhkan untuk merealisasi kemampuan di bidang taknik arsitek.
3. Motivasi
Banyak para ahli yang sudah mengemukakan pengertian motivasi dengan
berbagai sudut pandang mereka masing-masing, namun intinya sama, yakni sebagai
suatu pendorong yang mengubah energi dalam diri seseorang ke dalam bentuk
aktivitas nyata untuk mencapai tujuan tertentu. Motivasi ada 2 yaitu:
a)
Motivasi Intrinsik
Motivasi intrinsik adalah motif-motif yang menjadi aktif atau
berfungsinya tidak perlu dirangsang dari luar, karena dalam diri setiap
individu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu. Sebagai contoh seseorang
yang senang membaca, tidak usah ada yang menyuruh atau mendorongnya, ia sudah
rajin mencari buku-buku untuk dibacanya.
b) Motivasi
Ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah motif-motif yang aktif dan berfungsinya karena
adanya perangsang dari luar. Sebagai contoh itu seseorang itu belajar, karena
tahu besok paginya akan ujian dengan harapan akan mendapatkan nilai baik,
D. Ciri - Ciri Minat dan Motivasi
Berprestasi
Anak
yang memiliki motivasi belajar tinggi dapat diketahui melalui
aktivitas-aktivitas selama proses belajar, antara lain:
1. Menyiapkan
diri sebelum mengikuti pelajaran
2. Mencatat
mata pelajaran
3. Mengendapkan
hasil pelajaran
4. Mengerjakan
tugas rumah dengan baik
5. Menepati
jadwal waktu belajar yang dibuat
Pada
umumnya individu yang mempunyai minat belajar tinggi akan terdorong untuk
menaruh perhatian pada situasi atau aktivitas tertentu. Hudgins, seorang pakar
berpendapat bahwa individu yang mempunyai minat belajar tinggi akan
berusaha keras demi suksesnya belajar. Apabila usaha ini membuahkan hasil,
individu akan merasa puas sebab semua itu diperoleh karena suatu usaha bukan
keberuntungan.
Individu
yang mempunyai minat belajar tinggi selalu berusaha secara terus menerus untuk
mencapai tujuan yang dicita-citakannya, yakin akan berhasil dalam menyelesaikan
setiap masalah belajar yang dihadapinya, dan mempunyai respon yang cukup kuat
untuk menyelesaikan persoalan yang kelihatannya membutuhkan konsentrasi
pikiran. Individu yang mempunyai minat
belajar yang tinggi mempunyai kesenangan terhadap pekerjaannya dan akan
berusaha menemukan pemecahan masalah dengan pengerahan upaya kemampuan
sendiri. Individu yang mempunyai minat belajar tinggi, maka individu
tersebut akan mempunyai kesadaran untuk giat belajar.
Berdasarkan
uraian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa individu yang motivasi belajarnya
tinggi memiliki ciri-ciri yaitu: menyiapkan diri sebelum mengikuti pelajaran,
mencatat mata pelajaran, mengendapkan hasil pelajaran,mengerjakan tugas dengan
baik, menepati jadwal waktu yang dibuat, mempunyai minat belajar tinggi,
berusaha terus-menerus, memiliki keyakinan berhasil, respon yang kuat terhadap
persoalan dan upaya sendiri.
E. Pengaruh Minat dan Motivasi
terhadap Keberhasilan Belajar
1. Pengaruh
minat terhadap keberhasilan belajar
Minat
merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi usaha yang dilakukan
seseorang. Minat yang kuat akan menimbulkan usaha yang gigih serius dan tidak
mudah putus asa dalam menghadapi tantangan. Jika seorang siswa memiliki rasa
ingin belajar, ia akan cepat dapat mengerti dan mengingatnya. Elizabeth B.
Hurlock menulis tentang fungsi minat bagi kehidupan anak sebagaimana yang
ditulis oleh Abdul Wahid sebagai berikut:
a) Minat
mempengaruhi bentuk intensitas cita-cita.
Sebagai contoh anak yang berminat pada
olah raga maka cita-citanya adalah menjadi olahragawan yang berprestasi, sedang
anak yang berminat pada kesehatan fisiknya maka cita-citanya menjadi dokter.
b) Minat
sebagai tenaga pendorong yang kuat.
Minat anak untuk menguasai pelajaran
bisa mendorongnya untuk belajar kelompok di tempat temannya meskipun suasana
sedang hujan.
c) Prestasi
selalu dipengaruhi oleh jenis dan intensitas.
Minat seseorang meskipun diajar oleh
guru yang sama dan diberi pelajaran tapi antara satu anak dan yang lain
mendapatkan jumlah pengetahuan yang berbeda. Hal ini terjadi karena berbedanya
daya serap mereka dan daya serap ini dipengaruhi oleh intensitas minat mereka.
d) Minat
yang terbentuk sejak kecil/masa kanak-kanak sering terbawa seumur hidup karena
minat membawa kepuasan.[1]
2. Pengaruh
motivasi terhadap keberhasilan belajar
Motivasi
adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar
untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan tertentu. Adapun
nilai motivasi dalam pembelajaran:
a) Menentukan tingkat berhasil / gagalnya perbuatan belajar murid.
b) Pembelajaran yang bermotivasi pada hakikatnya adalah pembelajaran
yang disesuaikan dengan kebutuhan, dorongan, motif, dan minat yang ada pada
murid.
c) Pembelajaran yang bermotivasi menuntut kreatifitas dan imajinasi
guru.
Sedangkan fungsi motivasi adalah sebagai berikut.
a) Mendorong timbulnya kelakuan atau suatu perbuatan. Tanpa motivasi,
tidak akan timbul sesuatu perbuatan, seperti belajar.
b) Motivasi berfungsi sebagai pengarah. Artinya, motivasi mengarahkan
perbuatan untuk mencapai tujuan yang diinginkan.
c) Motivasi berfungsi sebagai penggerak. Motivasi berfungsi sebagai
mobil. Besar kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu
perbuatan.
F.
Kiat
Mengembangkan Minat dan Motivasi
Motivasi
belajar tidak akan terbentuk apabila orang tersebut tidak memiliki keinginan,
cita-cita atau menyadari manfaatnya belajar bagi dirinya sendiri. Oleh karena
itu, dibutuhkan pengkondisian tertentu untuk memotivasi seseorang dalam
belajar.
Ada
beberapa cara menumbuhkan motivasi belajar siswa, yaitu sebagai berikut.
1.
Pernyataan penghargaaan
secara verbal
2.
Menggunakan nilai ulangan
sebagai pemacu keberhasilan
3.
Menimbulkan rasa ingin tahu
4.
Memunculkan sesuatu yang
tidak diduga oleh siswa
5.
Menjadikan tahap dini dalam
belajar mudah bagi siswa
6.
Mengggunakan materi yang
dikenal oleh siswa sebagai contoh dalam belajar
7.
Gunakan kaitan yang unik
dan tak terduga untuk menerapkan suatu konsep dan prinsip yang sudah dipahami
8.
Menuntut siswa untuk
menggunakan hal-hal yang sudah dipelajari sebelumnya
9.
Menggunakan simulasi dan
permainan
10.
Memberi kesempatan kepada
siswa untuk memperlihatkan kemahirannya di depan umum
11.
Mengurangi akibat yang
tidak menyenangkan dan keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar
12.
Memahami iklim sosial dalam
sekolah
13.
Memanfaatkan kewibawaan
guru secara tepat
14.
Memperpadukan motif-motif
yang kuat
15.
Memperjelas tujuan belajar
yang hendak dicapai
16.
Merumuskan tujuan-tujuan
sementara
17.
Memberitahukan hasil kerja
yang telah dicapai
18.
Membuat suasana persaingan
yang sehat diantara para siswa
19.
Mengembangkan persaingan
dengan diri sendiri
20.
Memberikan contoh yang
positif
Selain itu, motivasi siswa dalam belajar dapat dikembangkan dengan cara
pemberian angka; nilai dalam kegiatan belajar, hadiah, kompetisi,
ego-involvement, memberi ulangan, mengetahui hasil belajar, pujian dan hukuman.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Motivasi
belajar adalah kondisi psikologis yang merupakan swadaya penggerak dalam
diri seseorang untuk memulai suatu kegiatan atau aktivitas belajar atas
kemauannya sendiri atau minat individu dalam menyelesaikan tugas tepat waktu, sehingga
tujuan yang dikehendaki oleh subjek dapat tercapai.
Minat
merupakan kecendrungan hati untuk terlibat pada suatu objek. Dengan demikian
minat belajar dapat didefinisikan sebagai keterlibatan siswa dengan segenap
pikiran dan perhatian secara penuh untuk melakukan aktivitas belajar.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Soemanto Wasty, 1983, psikologi pendidikan, Jakarta:Rineka Cipta
Makmun Syamsuddin, 2007, psikologi kependidikan, Bandung: Rosda
http://belajar
psikologi.com/cara-meningkatkan-motivasi-belajar-anak/