Senin, 05 Desember 2011

TUGAS INDIVIDU MANAJEMEN KELAS RIKI SASMI GUSRIANTO 09 105 057 matematika B




TUGAS INDIVIDU

MANAJEMEN KELAS

TENTANG:

KONSEP MANAJEMEN KELAS 

OLEH:

RIKI SASMI GUSRIANTO
09 105 057

DOSEN :

DRA.ELIWATIS,M.AG
FITRI WAHYUNINGSIH,S.AG,MA

PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI(STAIN) BATUSANGKAR
2011 M/1432 H








BAB 1

MEMBANGUN KOMITMEN DALAM  KEGIATAN PENGELOLAAN KELAS

Disiplin merupakan sesuatu yang berkenaan dengan pengendalian diri seseorang terhadap bentuk-bentuk aturan.
Salah satu pendapat  ahli tentang makna disiplin,disiplin merupakan uiatu keadaan tertib dimana para pengikut tunduk dengan senang hati pada ajaran pemimpinya. (Ametembun,1981)
     Disiplin mencakup :
1.      Adanya tata tertib atau ketentuan-ketentuan
2.      Adanya kepatuhan para pengikut
3.      Adanya sangsi bagi pelanggar

Tujuan disiplin sekolah, menurut Maman Rachman adalah, :
1.      Memberi dukungan bagi terciptanya perilaku yang tidak menyimpang
2.      Mendorong siswa melakukan yang baik dan benar
3.      Membantu siswa memahami dan menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungan dan menjauhi hal yang dilarang oleh sekolah
4.      Siswa belajar hidup dengan kebiasan-kebiasaan yang baik dan bermafaat baginya dan lingkunganya



Unsur peraturan dan tata tertib disekolah
Hampir disemua sekolah gurulah yang diberi tanggung jawab untuk menyampaikan dan mengontrol berlakunya peraturan dan tata tertib bagi sekolah yang bersangkutan. Ada peraturan dan tata tertib yang berlaku umum untuk seluruh sekolah, tetapi adapula yang hanya berlakubagi kelas-kelas khusus. Adakalanya sekolah memberlakukan peraturan tata tertib bagi siswa-siswa tertentu apabila memang dikehendaki dmikian. Ada juga peraturan yang berlaku untuk semua pihak yang ada disekolah misalnya saja peraturan tentang kehadiran dan mengikuti upacara bendera.
Semua peraturan, baik yang berlaku umum maupun khusus meliputi tiga unsur yaitu :
a.       Perbuatan atau perilaku yang diharuskan dan ada yang dilarang
Contoh;
Jika terlambat dating harus melapor kebagian pengajaran untuk memperoleh surat keterangan terlambat yang harus diserahkan kepada guru yang sedang mengajar.
b.      Akibat atau sanksi yang menjadi tanggung jawab pelaku atau pelanggar peraturan.
Contoh :
Jika terlambat datang tetapi tidak melapor kebagian pengajaran dianggap tidak masuk sekolah, dan setibanya dikelas tidak diizinkan mengikuti pelajaran.
c.       Cara dan prosedur untuk menyampaikan peraturan kepada subjek yang dikenai peraturan tersebut.
Contoh :
Peraturan tentang keterlambatan dating kesekolah dikomunikasikan kepada siswa secara tertulis pada waktu mereka mendaftarkan kembali sesudah dinyatakan diterima disekolah yang bersangkutan.
Ada beberapa cara dan prosedur yang dapat dipilih oleh sekolah untuk menyusun peraturan dan tata tertib sekolah.
a.       Disusun melalui diskusi yang diselenggarakan oleh sekolah yang dihadiri oleh pengurus sekolah, guru dan siswa baik secara umum tetapi dilakukan secara bertahap maupun perwakilan dari kelompok–kelompok siswa misalnya menurut kelas, jenis kelamin, atau gabunganya. Diskusi seperti ini sbaiknya dilakukan pada hari pertama atau kedua awal pelaksanaan tahun ajaran. Peraturan dan tata terib yang dihasilkan melalui diskusi yang melibatkan siswa, diharapkan dapat diterima dengan lebih baik oleh mereka sebagai subjek sasaran.
b.      Disusun oleh pihak sekolah, kemudian dibicarakan dalam rapat BP3 untuk mendapat saran-saran dan penegasan. Peraturan dan tata tertib yang dihasilkan dengan cara ini akan dipandang sebagai milik sekolah dan orang tua sehingga berlakunya peraturan dan tata tertib tersebut mendapat dukungan dan bantuan dari pihak ketiga.
c.       Disusun oleh pihak sekolah sendiri, dapat dilanjutkan dengan langkah meminta saran-saran tertulis darr orang tua dan siswa (hanya bagi sekolah tingkat SMTP dan SMTA atau perguruan tinggi saja). Setelah diminta saran-saran kepada orang tua ini tingkat keberlakuan peraturan dan tatatertib akan menjadi lebih baik. Setelah saran-saran dipertimbangkan oleh penyusun konsep dan digunakan sebagai bahan penyempurnaan, maka peraturan dan tataterib dapat diberlakukan.
d.      Disusun oleh sekelompok siswa yang dipilih sebagai perwakilan mereka. Hasil suunan pertama yang masih berupa konsep dapat dikonsultasikan kepada pihak sekolah untuk mendapatkan persetujuan dan pengesahan untuk kemudian diberlakukan secara umum oleh sekolah.
e.       Disusun oleh pihak sendiri tanpa melibakan pihak siswa sebagai subjek sasaran maupun orang tua siswa yang dijaikan sebagai penopang berlakunya hasil susunan yang berupa peraturan dan tata tertib.

ANALISA :
Dalam membangun komitmen dalam  kegiatan pengelolaan kelas sangat tergantung kepada pengendalian diri seseorang terhadap aturan-aturan yang berlaku diantaranya tata tertib sekolah,apabila seseorang melanggarnya akan di kenai sangsi bagi pelanggarnya.
Tujuan disiplin sekolah adalah
o   Mendorong siswa melakukan yang baik dan benar
o   Membantu siswa memahami dan menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungan dan menjauhi hal yang dilarang oleh sekolah
o   Memberi dukungan bagi terciptanya perilaku yang tidak menyimpang
o   Siswa belajar hidup dengan kebiasan-kebiasaan yang baik dan bermafaat baginya dan lingkunganya
Peraturan mempunyai tiga unsur : Perbuatan atau perilaku yang diharuskan dan ada yang dilarang, Akibat atau sanksi yang menjadi tanggung jawab pelaku atau pelanggar peraturan, Cara dan prosedur untuk menyampaikan peraturan kepada subjek yang dikenai peraturan tersebut.



Tina affiati-www. Inparametric.com





BAB 2

PENDEKATAN MANAJEMEN KELAS

Pendekatan adalah cara atau usaha dalam rangka aktifitas dalam penelitian untuk mengadakan hubungan dengan cara mendekati objek yang diteliti agar tujuan tercapai.

Macam-macam pendekatan dalam manajemen kelas:
A.    Pendekatan otoriter(kekuasaan) :
Suatu usaha yang dilakukan guru dalam pengelolaan kelas dimana guru yang berkuasa sepenuhnya.
Dalam pendekatan ini siswa wajib mematuhi tatatertib yang diberikan oleh guru.
B.     Pendekatan permisif
Pendekatan yang dilakukan oleh guru berpusat pada siswa untuk melakukan apa yang diinginkannya.
C.     Pendekatan behavior modification
Pendekatan ini berdasarkan tingkah laku siswa.
D.    Pendekatan socio emosional
Perndekatan yang baik antara guru dan siswa dan siswa dengan siswa.
E.     Pendekatan group proses
Pengelolaan kelas diartikan sebagai suatu proses untuk menciptakan kelas suatu system social, dimana proses kelompok merupakan yang paling utama. Pendekatan electic approach
Pendekatan ini menekankan pada potensial, kreatifitas dan inisiatif guru kelas dan memilih berbagai pendekatan yang sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi untuk pendekatan efektif ini butuh memadukan beberapa pendekatan-pendekatan yang ada, dalam memadukan harus dilaksanakan secara efektif dan efesien.
F.      Pendekatan Kompetensi
Pendekatan ini menekan kan kepada potensi yang dimiliki oleh siswa, disini guru berperan sebgai pendorong agar siswa tersebut lebih unggul dalam pembelejaran yang di berikan oleh guru atau pengajar.
G.    Pendekatan keterampilan proses
Pendekatan keterampilan proses dapat diartikan sebagai wawasan atau anutan pengembangan keterampilan-keterampilan intelektual, social, dan fisik yang bersumber dari kemampuan-kemampuan mendasar yang prinsipnya telah ada dalam diri siswa.
H.    Pendekatan lingkungan
Pendekatan lingkungan adalah pendekatan yang dilakukan oleh guru berdasarkan pada lingkungan.
I.       Pendekatan kontekstual
Pendekatan kontekstual merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan sebagai anggota keluarga dan masyarakat.

J.       Pendekatan tematik
Pendekatan tematik adalah cara pengemasan pelajran dalam sebuah tema ketimbang mata pelajaran.


ANALISA
Pengelolaan kelas merupakan upaya dalam mendayagunakan potensi kelas.
Dalam hal pengelolaan kelas dan pendayagunakan potensi kelas guru menggunakan beberapa pendekatan seperti yang telah di sebutkan di atas,pendekatan yang dilaksanakan sebaiknya di sesuaikan dengan kondisi dan hal-hal penunjang dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas.
Sehingga kelas dapat terkelola dengan baik dan dapat menunjang keberhasilan proses pembelajaran. Dan salah satu untuk menunjang keberhasilan proses pembelajaran diantaranya  menggunakan pendekatan dalam pengelolaan kelas.




BAB 3


MASALAH DALAM MANAJEMEN KELAS

Factor-faktor penyebab masalah dalam manajemen kelas, yaitu:
1.        Pengelompokan ( pandai,sedang, bodoh ),
2.        Karakteristik individual,
3.        Kelompok pandai merasa terhalang oleh teman-temannya yang tidak seperti dia.
4.        Dalam latihan diharapkan semua anak didik tenang dan bekerja sepanjang jam pelajaran,
5.        Dari organisasi kurikulum tentang tim teaching

Klasifikasi Masalah-Masalah Manajemen Kelas
1.       Masalah Intern Belajar
a.    Sikap Terhadap Belajar.
b.    Motifasi Belajar.
c.     Konsentrasi Belajar.
d.    Mengolah Bahan Belajar.
e.    Menyimpan Perolehan Hasil Belajar.
f.     Mengali Hasil Belajar Yang Tersimpan.
g.    Kemampuan Berprestasi atau Unjuk Hasil Belajar.
h.    Rasa Percaya Diri Siswa.
i.      Kebiasaan belajar.

2.       Masalah Ekstern Belajar.
o   Guru Sebagai Pembina Siswa Belajar.
o   Prasarana dan Sarana Pembelajaran.
o   Lingkungan Social Siswa Disekolah.
o   Kurikulum Sekolah.
3.       masalah yang berhubungan dengan prilaku anak didik adalah
a.        Kurang kesatuan, misalnya dengan adanya kelompok-kelompok kecil.
b.       Tidak adanya standar prilaku dalam bekerja kelompok.
c.        Reaksi negative terhadap anggota kelompok.
d.       Kelas mentoleransi kekeliruan-kekeliruan temannya.
e.       Mudah mereaksi ke hal-hal yang negative.
f.         Moral rendah, permusuhan, agresif.
g.        Tidak mampu menyesiaikan dengan lingkungan yang berubah.

ANALISA
Pengelolaan kelas adalah suatu upaya memperdaya gunakan potensi kelas yang ada seoptimal mungkin untuk mendukung proses interaksi untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Dalam hal pengelolaan kelas proses pembelajaran tidak selamanya berjalan lancar,setidaknya akan ada berbagai rintangan dan halangan dalam proses pembelajaran baik gangguan tersebut berasal dari masalah intern belajar,masalah ekstern belajar maupun yang berhubungan dengan hal perilaku peserta didik. Karena itulah guru di tuntut untuk dapat mengatasi dan meminimalisir permasalah tersebut sehingga tidak mempengaruhi dalam proses pembelajaran.

Mudjiono, belajar dan pembelajaran. 2006. Jakarta: PT. Rineka Cipta.










BAB 4

KONSEP DASAR PENGELOLAAN KELAS


Konsep dasar pengelolaan kelas adalah keterampilan guru menciptakan dan memeliharah kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya jika terjadi gangguan.

Urgensi kopetensi manajemen kelas bagi guru dan siswa
a.    Bagi siswa
v Mendorong mengembangkan tanggung  jawab individu terhadap tingkah laku dan pengendalian diri
v Membentuk tingkah laku sesuai  dengan aturan dan norma yang berlaku
v Menumbuhkan rasa berkewajiban, melibatkan diri dalam tugas serta bertingkah laku yang wajar sesuai dengan ragam aktifitas kelas
b.    Bagi guru
v Memberi respon efektif terhadap tingkah laku siswa yang menimbulkan gangguan kecil
v Memahami strategis yang digunakan dengan masalah tingkah laku siswa yang berbeda
v Menyadari akan kebutuhan siswa dan mengembangkan kopetensinya

Perbedaan pengelolaan kelas dan pengelolaan pembelajaran
a.       Pengelolaan kelas
Upaya  guru dalam menciptakan suasana kelas yang efektif dengan memeksimalkan seluruh potensi kelas, sarana dan prasarana yang lebih menekankan kepada aspek pengaturan
b.      Pengelolaan pembelajaran
Pengelolaan pembelajaran adalah usaha untuk membantuh anak didik dalam mencapai tujuan khusus pembelajaran. Pengelolaan pembelajaran lebih menentukan pada aspek pengelolah atau memproses materi pembelajaran sehingga materi yang disajikan akan mudah diterimah dan dipahami oleh siswa



Guru dalam manajemen kelas
1.      Tugas dan peranan guru dalam manajemen kelas
Guru bertugas mempersiapkan manusia susila yang cukup yang dapat diharapkan membangun dirinya dan membangun bangsa dan negara. Tugas guru sebagai suatu profesi yang menuntut kepada guru untuk membangun profesionalitas diri sesuai dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.tugas guru adalah mendidik, mengatur dan melatihanak didik Adapun tugas-tugas guru sebagai berikut:
a.       Tugas guru sebagai pendidik berarti meneruskan dan mengembangakan nilai-nilai hidup kepada anak didik
b.      Tugas guru sebagai pengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan teknologi kepada anak
c.       Tugas guru sebagai pelatih berarti mengembangkan keterampilan dean menerapkan dalam kehidupan demi masa depan anak didik


2.      Peranan guru
Banyak peranan yan g diperlukan dari guru sebagai pendidik. Yaitu:
a.       Korektor, yaitu guru harus bisa membedakan mana nilai yang baik dan nilai yang buruk
b.      Inspitor, yaitu guru harus bisa memberikan inspirasi/ilham yang baik bagi kemajuan belajar siswa
c.       Informator, yaitu guru dapat dapat memberikan informasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dibutuhkan siswa
d.      Organisator, yaitu dalam bidang ini guru memiliki kegiatan pengelolaan kegiatan akademik,menyusun tata tertip sekolah, dan sebagainya. Semuanya diorganisasikan , sehinggan dapat mencapai efektifitas dan efesiensi dalam belajar pada diri anak didik.
e.       Motivator, yaitu guru  hendaknya dapat mendorong anak didik agar bergairah dan aktif belajar.
f.       Inisiator, yaitu guru harus dapat menjadi pencetus ide-ide kemajuan dalam pendidikan dan pengejaran
g.      Fasilitator, yaitu guru hendaknya dapat menyediakan fasilitas yang memungkinkan kemudahan kegiatas belajar anak didik
h.      Pembimbing, kehadiran guru di sekolah adalah untuk membimbing anak didik menjadi manusia yang dewasa susila yang cakap
i.        Demonstrator, Guru harus bisa memperagakan yang menjadi bahan ajar.
j.           Mediator, Guru harus memiliki pengetahuaan dan pemahaman yang cukup tentang media pendidikan dalam berbagai bentuk dan jenisnya.
k.         Supervisor, Guru hendaknya dapat membantu, memperbaiki,dan menilai secara kritis terhadap proses pengajaran.
l.           Evaluator, Guru dituntut untuk menjadi sesorang evaluator yang baik dan jujur, dengan memberikan penilaian terhadap aspek ekstrinsik dan instrinsik.

ANALISA
Dalam pengertian pengelolaan kelas guru bertugas menciptakan,memelihara dan memperbaiki sistem /organisasi kelas. Sehingga kondisi kelas tetap optimal dan proses pembelajaran dapat berlangsung secara efektif dan efesien tugas utama dan yang paling sulit dilakukan oleh guru adalah  mengelolah kelas. Suatu kondisi belajar yang optimal dapat dicapai jika guru mampu mengetur anak didik dan sarana pengajaran serta mengendalikannya dalam suasana yang menyenangkan untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Guru dan siswa memiliki kepentingan dalam menciptakan kondisi kelas yang efektif. Dalam pembentukan tingkah laku siswa dapat dibentuk dari pengelolaan kelas yang diciptakan oleh guru, dan guru akan lebih lebih bisa memahami siswa dan mengenali karakter siswa. Pengelolaan kelas merupakan faktor penting dalam pencapaian pembelajaran.
Tugas guru bukan hanya sebatas dinding sekolah , tetapi juga dalam kehidupan bermasyarakat yang bertanggung jawab terhadap diri siswa sehingga tugas guru harus bisa menunaikan tugasnya dengan baik dan ikhlas dengan demikian seorang guru juga harus diperhatikan haknya secara profesional sehingga dia dapat melaksanakan tugasnya secara profesional juga.
Guru adalah orang yang memiliki kekuasaan untuk membentuk dan membangun kepribadiaan peserta didik menjadi seseorang yang berguna bagi agama, nusa dan bangsa. Sehingga seorang guru harus bisa memerankan berbagai peran yang dapat membantuh siswa dalam mencapai tujuan pembeljaran.

Tulu Tu’u,2004, peran disiplin pada perilaku dan prestasi siswa, jakarta:pt.grasindo

BAB 5


GURU DALAM MANAJEMEN KELAS

Pengelolaan kelas pada dasarnya adalah merupakan proses kegiatan pengendalian dalam proses belajar-mengajar agar berlangsung dengan dinamis, produktif, efektif dan efisien sehingga tercipta situasi dan kondisi kelas yang harmonis bagi berlangsungnya kegiatan belajar mengajar.
1.            Guru Sebagai Manager
Tugas dan fungsi seorang manager adalah memenet orang-orang yang dipimpinnya agar mau berbuat sesuai dengan keinginannya dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
tugas dan fungsinya adalah menggerakan siswa-siswa nya dengan mempengaruhi, membimbing, memotivasi dan mengarahkan agar siswa-siswa itu berbuat atau berprilaku sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan proses belajar mengajar.
Tiga kemahiran dasar yang harus dimiliki oleh setiap manager yaitu :
a)                  Kemahiran Tehnis ( Tehnical Skill )
Kemahiran ini lebih ditekankan kepada kemampuan untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu sesuai dengan tanggung jawabnya dalam posisi masing-masing dan bersifat operasional. contohnya seorang guru, maka tehnical skill yang harus dimilikinya adalah keterampilan dalam mengajar
b)                  Kemahiran dalam Berkomunikasi dengan sesamanya ( Human Skill )
Kemahiran ini lebih ditekankan pada pembinaan hubungan manusiawi antar bawahan dengan bawahan dan antar bawahan dengan atasan sehingga tercipta suasana yang intim dan akrab serta kerjasama yang baik antara masing-masing personal dalam organisasi dalam pelaksanaan tugas masing-masing.
c)                  Kemahiran menyelami keadaan untuk dapat mengambil langkah-langkah yang tepat dalam penyelesaiannya ( Conseptual Skill ).
Kemahiran ini lebih ditekankan pada kemampuan dalam membaca situasi dan kondisi untuk dapat mengambil langkah-langkah yang tepat dalam penyelesaian suatu masalah yang berkaitan dengan organisasi.
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
·         Menyadari adanya masalah
·         Merumuskan masalah
·         Mengajukan hipotesis ( jawaban sementara terhadap masalah yang dirumuskan)
·         Mengumpulkan data dan informasi baik yang bersifat kualitatif maupun kuantitatif
·         Menganalisis data baik secara induktif maupun deduktif 
·         Menentukan alternatif pemecahan
·         Memutuskan tindakan yang diambil.
2.      guru sebagai administrator
Management adalah merupakan inti dari pada administrasi, karena managemen merupakan alat pelaksanaan utama adari pada administrasi. Dalam melaksanakan tugasnya, management tidak melaksanakan sendiri kegiatan-kegiatan yang bersifat operasional, melainkan mengatur tindakan-tindakan pelaksanaan oleh sekelompok orang yang disebut bawahan. Dengan demikian keberhasilan administrasi sangat tergantung sekali pada keberhasilan dalam management.

Syaiful Bahri Djamarah, guru dan anak didik dalam interaksi edukatif. 2005. Jakarta: PT. Rineka Cipta.


Fungsi dan tugas wali kelas sebagai administrator adalah sebagai berikut :
  1. Menentukan tujuan pengelolaan kelas
Tugas pokok adalah kegiatan yang harus dilaksanakan guna mencapai tujuan yang telah ditentukan. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam menetapkan tugas pokok adalah sebagai berikut:
  1. Tugas pokok harus merupakan bagian dari tujuan yang akan dicapai. Pelaksanaan tugas pokok berarti upaya dalam rangka mencapai tujuan yang telah dirumuskan.
  2. Tugas pokok harus dalam batas kemampuan untuk dicapai dalam jangka waktu tertentu. Tugas pokok merupakan landasan dalam penyelenggaraan semua kegiatan dalam pengelolaan kelas.

ANALISA:
Dalam hal pengelolaan kelas peserta didik di tuntut agar dapat menciptakan proses belajar mengajar yang baik sehingga tercipta suasana yang dinamis,kondusif,efektif dan efesien.
Manajemen kelas merupakan  masalah yang kompleks,menejemen mencakup upaya guru unt menciptakan dan memeliharakondisa belajar yang kondusif dan mengembalikan saat terjadi gangguan dalam proses dalm belajar mengajar.misalnya guru menerapkan strategi pembelajaran berupa ceramah atau diskusi untuk satu mata pelajaran.pemakaian strategi pembelaaran ini akan berhasil apabila didukung oleh  keterampilan guru dalam mengeola kelas,misalnya menata ruang kelas, membuat kelompok belajar.
Tugas dan fungsinya guru adalah menggerakan siswa-siswa nya dengan mempengaruhi, membimbing, memotivasi dan mengarahkan agar siswa-siswa itu berbuat atau berprilaku sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai dalam kegiatan proses belajar mengajar.sehingga terciptanya proses belajar yang sesuai harapan bersama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar