TUGAS
INDIVIDU
MANAJEMEN
KELAS
TENTANG:
KONSEP MANAJEMEN KELAS
OLEH:
RIKI
SASMI GUSRIANTO
09
105 057
DOSEN :
DRA.ELIWATIS,M.AG
FITRI WAHYUNINGSIH,S.AG,MA
PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA JURUSAN
TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM
NEGERI(STAIN) BATUSANGKAR
2011 M/1432 H
BAB 1
MEMBANGUN
KOMITMEN DALAM KEGIATAN PENGELOLAAN
KELAS
Disiplin merupakan
sesuatu yang berkenaan dengan pengendalian diri seseorang terhadap
bentuk-bentuk aturan.
Salah satu
pendapat ahli tentang makna
disiplin,disiplin merupakan uiatu keadaan tertib dimana para pengikut tunduk
dengan senang hati pada ajaran pemimpinya. (Ametembun,1981)
Disiplin mencakup :
1.
Adanya tata tertib atau
ketentuan-ketentuan
2.
Adanya kepatuhan para
pengikut
3.
Adanya sangsi bagi
pelanggar
Tujuan
disiplin sekolah, menurut Maman Rachman adalah, :
1.
Memberi dukungan bagi
terciptanya perilaku yang tidak menyimpang
2.
Mendorong siswa
melakukan yang baik dan benar
3.
Membantu siswa memahami
dan menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungan dan menjauhi hal yang dilarang
oleh sekolah
4.
Siswa belajar hidup
dengan kebiasan-kebiasaan yang baik dan bermafaat baginya dan lingkunganya
Unsur peraturan dan tata tertib
disekolah
Hampir disemua sekolah gurulah yang
diberi tanggung jawab untuk menyampaikan dan mengontrol berlakunya peraturan
dan tata tertib bagi sekolah yang bersangkutan. Ada peraturan dan tata tertib
yang berlaku umum untuk seluruh sekolah, tetapi adapula yang hanya berlakubagi
kelas-kelas khusus. Adakalanya sekolah memberlakukan peraturan tata tertib bagi
siswa-siswa tertentu apabila memang dikehendaki dmikian. Ada juga peraturan
yang berlaku untuk semua pihak yang ada disekolah misalnya saja peraturan
tentang kehadiran dan mengikuti upacara bendera.
Semua peraturan, baik yang berlaku umum
maupun khusus meliputi tiga unsur yaitu :
a.
Perbuatan atau perilaku
yang diharuskan dan ada yang dilarang
Contoh;
Jika terlambat dating harus melapor
kebagian pengajaran untuk memperoleh surat keterangan terlambat yang harus
diserahkan kepada guru yang sedang mengajar.
b.
Akibat atau sanksi yang
menjadi tanggung jawab pelaku atau pelanggar peraturan.
Contoh :
Jika terlambat datang tetapi tidak
melapor kebagian pengajaran dianggap tidak masuk sekolah, dan setibanya dikelas
tidak diizinkan mengikuti pelajaran.
c.
Cara dan prosedur untuk
menyampaikan peraturan kepada subjek yang dikenai peraturan tersebut.
Contoh :
Peraturan tentang keterlambatan dating
kesekolah dikomunikasikan kepada siswa secara tertulis pada waktu mereka
mendaftarkan kembali sesudah dinyatakan diterima disekolah yang bersangkutan.
Ada beberapa cara dan prosedur yang
dapat dipilih oleh sekolah untuk menyusun peraturan dan tata tertib sekolah.
a.
Disusun melalui diskusi
yang diselenggarakan oleh sekolah yang dihadiri oleh pengurus sekolah, guru dan
siswa baik secara umum tetapi dilakukan secara bertahap maupun perwakilan dari
kelompok–kelompok siswa misalnya menurut kelas, jenis kelamin, atau gabunganya.
Diskusi seperti ini sbaiknya dilakukan pada hari pertama atau kedua awal
pelaksanaan tahun ajaran. Peraturan dan tata terib yang dihasilkan melalui
diskusi yang melibatkan siswa, diharapkan dapat diterima dengan lebih baik oleh
mereka sebagai subjek sasaran.
b.
Disusun oleh pihak
sekolah, kemudian dibicarakan dalam rapat BP3 untuk mendapat saran-saran dan
penegasan. Peraturan dan tata tertib yang dihasilkan dengan cara ini akan
dipandang sebagai milik sekolah dan orang tua sehingga berlakunya peraturan dan
tata tertib tersebut mendapat dukungan dan bantuan dari pihak ketiga.
c.
Disusun oleh pihak
sekolah sendiri, dapat dilanjutkan dengan langkah meminta saran-saran tertulis
darr orang tua dan siswa (hanya bagi sekolah tingkat SMTP dan SMTA atau
perguruan tinggi saja). Setelah diminta saran-saran kepada orang tua ini
tingkat keberlakuan peraturan dan tatatertib akan menjadi lebih baik. Setelah
saran-saran dipertimbangkan oleh penyusun konsep dan digunakan sebagai bahan
penyempurnaan, maka peraturan dan tataterib dapat diberlakukan.
d.
Disusun oleh sekelompok
siswa yang dipilih sebagai perwakilan mereka. Hasil suunan pertama yang masih
berupa konsep dapat dikonsultasikan kepada pihak sekolah untuk mendapatkan
persetujuan dan pengesahan untuk kemudian diberlakukan secara umum oleh
sekolah.
e.
Disusun oleh pihak
sendiri tanpa melibakan pihak siswa sebagai subjek sasaran maupun orang tua
siswa yang dijaikan sebagai penopang berlakunya hasil susunan yang berupa
peraturan dan tata tertib.
ANALISA :
Dalam membangun komitmen dalam kegiatan pengelolaan kelas sangat tergantung
kepada pengendalian diri seseorang terhadap aturan-aturan yang berlaku diantaranya
tata tertib sekolah,apabila seseorang melanggarnya akan di kenai sangsi bagi
pelanggarnya.
Tujuan
disiplin sekolah adalah
o Mendorong
siswa melakukan yang baik dan benar
o Membantu
siswa memahami dan menyesuaikan diri dengan tuntutan lingkungan dan menjauhi
hal yang dilarang oleh sekolah
o Memberi
dukungan bagi terciptanya perilaku yang tidak menyimpang
o Siswa
belajar hidup dengan kebiasan-kebiasaan yang baik dan bermafaat baginya dan
lingkunganya
Peraturan mempunyai tiga unsur : Perbuatan atau
perilaku yang diharuskan dan ada yang dilarang, Akibat atau sanksi yang menjadi
tanggung jawab pelaku atau pelanggar peraturan, Cara dan prosedur untuk
menyampaikan peraturan kepada subjek yang dikenai peraturan tersebut.
Tina
affiati-www. Inparametric.com
BAB 2
PENDEKATAN MANAJEMEN KELAS
Pendekatan
adalah cara atau usaha dalam rangka aktifitas dalam penelitian untuk mengadakan
hubungan dengan cara mendekati objek yang diteliti agar tujuan tercapai.
Macam-macam pendekatan dalam
manajemen kelas:
A.
Pendekatan otoriter(kekuasaan)
:
Suatu
usaha yang dilakukan guru dalam pengelolaan kelas dimana guru yang berkuasa
sepenuhnya.
Dalam
pendekatan ini siswa wajib mematuhi tatatertib yang diberikan oleh guru.
B.
Pendekatan permisif
Pendekatan
yang dilakukan oleh guru berpusat pada siswa untuk melakukan apa yang
diinginkannya.
C.
Pendekatan behavior
modification
Pendekatan
ini berdasarkan tingkah laku siswa.
D.
Pendekatan socio
emosional
Perndekatan
yang baik antara guru dan siswa dan siswa dengan siswa.
E.
Pendekatan group proses
Pengelolaan
kelas diartikan sebagai suatu proses untuk menciptakan kelas suatu system
social, dimana proses kelompok merupakan yang paling utama. Pendekatan electic
approach
Pendekatan
ini menekankan pada potensial, kreatifitas dan inisiatif guru kelas dan memilih
berbagai pendekatan yang sesuai dengan situasi dan kondisi yang dihadapi untuk
pendekatan efektif ini butuh memadukan beberapa pendekatan-pendekatan yang ada,
dalam memadukan harus dilaksanakan secara efektif dan efesien.
F.
Pendekatan Kompetensi
Pendekatan
ini menekan kan kepada potensi yang dimiliki oleh siswa, disini guru berperan
sebgai pendorong agar siswa tersebut lebih unggul dalam pembelejaran yang di
berikan oleh guru atau pengajar.
G.
Pendekatan keterampilan
proses
Pendekatan
keterampilan proses dapat diartikan sebagai wawasan atau anutan pengembangan
keterampilan-keterampilan intelektual, social, dan fisik yang bersumber dari
kemampuan-kemampuan mendasar yang prinsipnya telah ada dalam diri siswa.
H.
Pendekatan lingkungan
Pendekatan
lingkungan adalah pendekatan yang dilakukan oleh guru berdasarkan pada
lingkungan.
I.
Pendekatan kontekstual
Pendekatan
kontekstual merupakan konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara
materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa
membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam
kehidupan sebagai anggota keluarga dan masyarakat.
J.
Pendekatan tematik
Pendekatan
tematik adalah cara pengemasan pelajran dalam sebuah tema ketimbang mata
pelajaran.
ANALISA
Pengelolaan kelas merupakan upaya
dalam mendayagunakan potensi kelas.
Dalam hal pengelolaan kelas dan pendayagunakan
potensi kelas guru menggunakan beberapa pendekatan seperti yang telah di
sebutkan di atas,pendekatan yang dilaksanakan sebaiknya di sesuaikan dengan
kondisi dan hal-hal penunjang dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas.
Sehingga kelas dapat terkelola
dengan baik dan dapat menunjang keberhasilan proses pembelajaran. Dan salah
satu untuk menunjang keberhasilan proses pembelajaran diantaranya menggunakan pendekatan dalam pengelolaan
kelas.
BAB
3
MASALAH DALAM MANAJEMEN
KELAS
Factor-faktor penyebab masalah dalam manajemen kelas, yaitu:
1.
Pengelompokan ( pandai,sedang,
bodoh ),
2.
Karakteristik individual,
3.
Kelompok pandai merasa
terhalang oleh teman-temannya yang tidak seperti dia.
4.
Dalam latihan diharapkan semua
anak didik tenang dan bekerja sepanjang jam pelajaran,
5.
Dari organisasi kurikulum
tentang tim teaching
Klasifikasi
Masalah-Masalah Manajemen Kelas
1. Masalah Intern Belajar
a.
Sikap Terhadap Belajar.
b.
Motifasi Belajar.
c.
Konsentrasi Belajar.
d.
Mengolah Bahan Belajar.
e.
Menyimpan Perolehan Hasil
Belajar.
f.
Mengali Hasil Belajar Yang
Tersimpan.
g.
Kemampuan Berprestasi atau
Unjuk Hasil Belajar.
h.
Rasa Percaya Diri Siswa.
i.
Kebiasaan belajar.
2.
Masalah Ekstern Belajar.
o
Guru Sebagai Pembina Siswa
Belajar.
o
Prasarana dan Sarana
Pembelajaran.
o
Lingkungan Social Siswa
Disekolah.
o
Kurikulum Sekolah.
3.
masalah yang berhubungan dengan prilaku anak didik adalah
a.
Kurang kesatuan, misalnya
dengan adanya kelompok-kelompok kecil.
b.
Tidak adanya standar prilaku
dalam bekerja kelompok.
c.
Reaksi negative terhadap
anggota kelompok.
d.
Kelas mentoleransi kekeliruan-kekeliruan
temannya.
e.
Mudah mereaksi ke hal-hal yang
negative.
f.
Moral rendah, permusuhan,
agresif.
g.
Tidak mampu menyesiaikan dengan
lingkungan yang berubah.
ANALISA
Pengelolaan kelas adalah suatu upaya memperdaya
gunakan potensi kelas yang ada seoptimal mungkin untuk mendukung proses
interaksi untuk mencapai tujuan pembelajaran.
Dalam
hal pengelolaan kelas proses pembelajaran tidak selamanya berjalan
lancar,setidaknya akan ada berbagai rintangan dan halangan dalam proses
pembelajaran baik gangguan tersebut berasal dari masalah intern belajar,masalah
ekstern belajar maupun yang berhubungan dengan hal perilaku peserta didik.
Karena itulah guru di tuntut untuk dapat mengatasi dan meminimalisir permasalah
tersebut sehingga tidak mempengaruhi dalam proses pembelajaran.
Mudjiono,
belajar dan pembelajaran. 2006.
Jakarta: PT. Rineka Cipta.
BAB
4
KONSEP DASAR PENGELOLAAN KELAS
Konsep
dasar pengelolaan kelas adalah keterampilan guru menciptakan dan memeliharah
kondisi belajar yang optimal dan mengembalikannya jika terjadi gangguan.
Urgensi
kopetensi manajemen kelas bagi guru dan siswa
a.
Bagi siswa
v Mendorong
mengembangkan tanggung jawab individu
terhadap tingkah laku dan pengendalian diri
v Membentuk
tingkah laku sesuai dengan aturan dan
norma yang berlaku
v Menumbuhkan
rasa berkewajiban, melibatkan diri dalam tugas serta bertingkah laku yang wajar
sesuai dengan ragam aktifitas kelas
b.
Bagi guru
v Memberi
respon efektif terhadap tingkah laku siswa yang menimbulkan gangguan kecil
v Memahami
strategis yang digunakan dengan masalah tingkah laku siswa yang berbeda
v Menyadari
akan kebutuhan siswa dan mengembangkan kopetensinya
Perbedaan
pengelolaan kelas dan pengelolaan pembelajaran
a.
Pengelolaan kelas
Upaya guru dalam menciptakan suasana kelas yang
efektif dengan memeksimalkan seluruh potensi kelas, sarana dan prasarana yang
lebih menekankan kepada aspek pengaturan
b.
Pengelolaan
pembelajaran
Pengelolaan pembelajaran adalah usaha untuk
membantuh anak didik dalam mencapai tujuan khusus pembelajaran. Pengelolaan pembelajaran
lebih menentukan pada aspek pengelolah atau memproses materi pembelajaran
sehingga materi yang disajikan akan mudah diterimah dan dipahami oleh siswa
Guru
dalam manajemen kelas
1.
Tugas dan peranan guru
dalam manajemen kelas
Guru
bertugas mempersiapkan manusia susila yang cukup yang dapat diharapkan
membangun dirinya dan membangun bangsa dan negara. Tugas guru sebagai suatu
profesi yang menuntut kepada guru untuk membangun profesionalitas diri sesuai
dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.tugas guru adalah mendidik,
mengatur dan melatihanak didik Adapun tugas-tugas guru sebagai berikut:
a.
Tugas guru sebagai
pendidik berarti meneruskan dan mengembangakan nilai-nilai hidup kepada anak
didik
b.
Tugas guru sebagai
pengajar berarti meneruskan dan mengembangkan ilmu pengetahuan teknologi kepada
anak
c.
Tugas guru sebagai
pelatih berarti mengembangkan keterampilan dean menerapkan dalam kehidupan demi
masa depan anak didik
2.
Peranan guru
Banyak
peranan yan g diperlukan dari guru sebagai pendidik. Yaitu:
a.
Korektor, yaitu guru
harus bisa membedakan mana nilai yang baik dan nilai yang buruk
b.
Inspitor, yaitu guru
harus bisa memberikan inspirasi/ilham yang baik bagi kemajuan belajar siswa
c.
Informator, yaitu guru
dapat dapat memberikan informasi perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang dibutuhkan siswa
d.
Organisator, yaitu
dalam bidang ini guru memiliki kegiatan pengelolaan kegiatan akademik,menyusun
tata tertip sekolah, dan sebagainya. Semuanya diorganisasikan , sehinggan dapat
mencapai efektifitas dan efesiensi dalam belajar pada diri anak didik.
e.
Motivator, yaitu
guru hendaknya dapat mendorong anak
didik agar bergairah dan aktif belajar.
f.
Inisiator, yaitu guru
harus dapat menjadi pencetus ide-ide kemajuan dalam pendidikan dan pengejaran
g.
Fasilitator, yaitu guru
hendaknya dapat menyediakan fasilitas yang memungkinkan kemudahan kegiatas
belajar anak didik
h.
Pembimbing, kehadiran
guru di sekolah adalah untuk membimbing anak didik menjadi manusia yang dewasa
susila yang cakap
i.
Demonstrator, Guru harus bisa memperagakan yang menjadi
bahan ajar.
j.
Mediator, Guru harus memiliki pengetahuaan dan pemahaman
yang cukup tentang media pendidikan dalam berbagai bentuk dan jenisnya.
k.
Supervisor, Guru hendaknya dapat membantu, memperbaiki,dan
menilai secara kritis terhadap proses pengajaran.
l.
Evaluator, Guru dituntut untuk menjadi sesorang evaluator
yang baik dan jujur, dengan memberikan penilaian terhadap aspek ekstrinsik dan
instrinsik.
ANALISA
Dalam pengertian pengelolaan kelas guru bertugas
menciptakan,memelihara dan memperbaiki sistem /organisasi kelas. Sehingga
kondisi kelas tetap optimal dan proses pembelajaran dapat berlangsung secara
efektif dan efesien tugas utama dan yang paling sulit dilakukan oleh guru
adalah mengelolah kelas. Suatu kondisi
belajar yang optimal dapat dicapai jika guru mampu mengetur anak didik dan
sarana pengajaran serta mengendalikannya dalam suasana yang menyenangkan untuk
mencapai tujuan pembelajaran.
Guru
dan siswa memiliki kepentingan dalam menciptakan kondisi kelas yang efektif.
Dalam pembentukan tingkah laku siswa dapat dibentuk dari pengelolaan kelas yang
diciptakan oleh guru, dan guru akan lebih lebih bisa memahami siswa dan
mengenali karakter siswa. Pengelolaan kelas merupakan faktor penting dalam
pencapaian pembelajaran.
Tugas
guru bukan hanya sebatas dinding sekolah , tetapi juga dalam kehidupan
bermasyarakat yang bertanggung jawab terhadap diri siswa sehingga tugas guru
harus bisa menunaikan tugasnya dengan baik dan ikhlas dengan demikian seorang
guru juga harus diperhatikan haknya secara profesional sehingga dia dapat
melaksanakan tugasnya secara profesional juga.
Guru adalah orang yang memiliki kekuasaan untuk membentuk dan
membangun kepribadiaan peserta didik menjadi seseorang yang berguna bagi agama,
nusa dan bangsa. Sehingga seorang guru harus bisa
memerankan berbagai peran yang dapat membantuh siswa dalam mencapai tujuan
pembeljaran.
Tulu Tu’u,2004, peran disiplin pada perilaku dan
prestasi siswa, jakarta:pt.grasindo
BAB
5
GURU
DALAM MANAJEMEN KELAS
Pengelolaan
kelas pada dasarnya adalah merupakan proses kegiatan pengendalian dalam proses
belajar-mengajar agar berlangsung dengan dinamis, produktif, efektif dan
efisien sehingga tercipta situasi dan kondisi kelas yang harmonis bagi
berlangsungnya kegiatan belajar mengajar.
1.
Guru Sebagai Manager
Tugas dan fungsi seorang manager adalah memenet
orang-orang yang dipimpinnya agar mau berbuat sesuai dengan keinginannya dalam
rangka mencapai tujuan organisasi.
tugas dan fungsinya adalah menggerakan
siswa-siswa nya dengan mempengaruhi, membimbing, memotivasi dan mengarahkan
agar siswa-siswa itu berbuat atau berprilaku sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai dalam kegiatan proses belajar mengajar.
Tiga
kemahiran dasar yang harus dimiliki oleh setiap manager yaitu :
a)
Kemahiran Tehnis ( Tehnical Skill )
Kemahiran ini lebih ditekankan kepada kemampuan
untuk melaksanakan tugas-tugas tertentu sesuai dengan tanggung jawabnya dalam
posisi masing-masing dan bersifat operasional. contohnya seorang guru, maka
tehnical skill yang harus dimilikinya adalah keterampilan dalam mengajar
b)
Kemahiran dalam Berkomunikasi dengan sesamanya ( Human Skill )
Kemahiran ini lebih ditekankan pada pembinaan
hubungan manusiawi antar bawahan dengan bawahan dan antar bawahan dengan atasan
sehingga tercipta suasana yang intim dan akrab serta kerjasama yang baik antara
masing-masing personal dalam organisasi dalam pelaksanaan tugas masing-masing.
c)
Kemahiran menyelami keadaan untuk dapat mengambil langkah-langkah yang
tepat dalam penyelesaiannya ( Conseptual Skill ).
Kemahiran ini lebih ditekankan pada kemampuan
dalam membaca situasi dan kondisi untuk dapat mengambil langkah-langkah yang
tepat dalam penyelesaian suatu masalah yang berkaitan dengan organisasi.
Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :
·
Menyadari adanya masalah
·
Merumuskan masalah
·
Mengajukan hipotesis ( jawaban sementara terhadap masalah yang
dirumuskan)
·
Mengumpulkan data dan informasi baik yang bersifat kualitatif maupun
kuantitatif
·
Menganalisis data baik secara induktif maupun deduktif
·
Menentukan alternatif pemecahan
·
Memutuskan tindakan yang diambil.
2.
guru
sebagai administrator
Management adalah merupakan inti dari pada
administrasi, karena managemen merupakan alat pelaksanaan utama adari pada
administrasi. Dalam melaksanakan tugasnya, management tidak melaksanakan
sendiri kegiatan-kegiatan yang bersifat operasional, melainkan mengatur
tindakan-tindakan pelaksanaan oleh sekelompok orang yang disebut bawahan.
Dengan demikian keberhasilan administrasi sangat tergantung sekali pada
keberhasilan dalam management.
Syaiful
Bahri Djamarah, guru dan anak didik dalam
interaksi edukatif. 2005. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Fungsi dan tugas wali kelas sebagai administrator adalah sebagai
berikut :
- Menentukan tujuan pengelolaan kelas
Tugas pokok adalah kegiatan yang harus dilaksanakan
guna mencapai tujuan yang telah ditentukan. Hal-hal yang perlu dipertimbangkan
dalam menetapkan tugas pokok adalah sebagai berikut:
- Tugas pokok harus merupakan bagian dari tujuan yang akan dicapai. Pelaksanaan tugas pokok berarti upaya dalam rangka mencapai tujuan yang telah dirumuskan.
- Tugas pokok harus dalam batas kemampuan untuk dicapai dalam jangka waktu tertentu. Tugas pokok merupakan landasan dalam penyelenggaraan semua kegiatan dalam pengelolaan kelas.
ANALISA:
Dalam hal pengelolaan kelas peserta didik di tuntut agar
dapat menciptakan proses belajar mengajar yang baik sehingga tercipta suasana
yang dinamis,kondusif,efektif dan efesien.
Manajemen kelas merupakan masalah yang kompleks,menejemen mencakup
upaya guru unt menciptakan dan memeliharakondisa belajar yang kondusif dan
mengembalikan saat terjadi gangguan dalam proses dalm belajar mengajar.misalnya
guru menerapkan strategi pembelajaran berupa ceramah atau diskusi untuk satu
mata pelajaran.pemakaian strategi pembelaaran ini akan berhasil apabila
didukung oleh keterampilan guru dalam
mengeola kelas,misalnya menata ruang kelas, membuat kelompok belajar.
Tugas dan fungsinya guru adalah menggerakan
siswa-siswa nya dengan mempengaruhi, membimbing, memotivasi dan mengarahkan
agar siswa-siswa itu berbuat atau berprilaku sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapai dalam kegiatan proses belajar mengajar.sehingga terciptanya proses
belajar yang sesuai harapan bersama.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar