Senin, 14 November 2011

Fase abu bakar al shiddiq dan Fase Umar Bin Khattab



BAB I
PENDAHULUAN
Mempelajari Sejarah Pendidikan Islam sangat penting, bahkan wajib dipelajari terutama bagi mahasiswa maupun orang-orang yang berkecimpung di dalamnya. Karena dengan mempelajari sejarah pendidikan Islam ini kita dapat mengetahui bagaimana asal mula pendidikan Islam ini berkembang, serta bagaimana cara mendidikan dan mengajarkannya. pendidik di bumi ini.
Sebagai umat islam, hendaknya kita mengetahui sejarah tersebut guna menumbuh kembangkan wawasan generasi mendatang di dalam pengetahuan sejarah tersebut, serta sebagai landasan kita dalam bergelimut di bidang pendidikan Islam.  Sejarah Pendidikan Islam pada masa Abu Bakar Siddiq Dan Umar Bin Khattab.                    
Abu Bakar ash-Shiddiq (573 - 634 M, menjadi khalifah 632 - 634 M) lahir dengan nama Abdus Syams, adalah khalifah pertama Islam setelah kematian Muhammad. Ia adalah salah seorang petinggi Mekkah dari suku Quraisy. Setelah memeluk Islam namanya diganti oleh Muhammad menjadi Abu Bakar. Ia digelari Ash- Shiddiq yang berarti yang terpercaya setelah ia menjadi orang pertama yang mengakui peristiwa Isra' Mi'raj.
Umar bin Khattab (586-590 - 644 M, menjadi khalifah 634 - 644 M) adalah khalifah ke-2 dalam sejarah Islam. pengangkatan umar bukan berdasarkan konsensus tetapi berdasarkan surat wasiat yang ditinggalkan oleh Abu Bakar. Hal ini tidak menimbulkan pertentangan berarti di kalangan umat islam saat itu karena umat Muslim sangat mengenal Umar sebagai orang yang paling dekat dan paling setia membela ajaran Islam. Hanya segelintir kaum, yang kelak menjadi golongan Syi'ah, yang tetap berpendapat bahwa seharusnya Ali yang menjadi khalifah. Umar memerintah selama sepuluh tahun dari tahun 634 hingga 644.



BAB II
PEMBAHASAN
Fase abu bakar al shiddiq

A.Biografi Abu Bakar Siddiq
            Abu Bakar ash-Shiddiq (573 - 634 M, menjadi khalifah 632 - 634 M) lahir dengan nama Abdus Syams, adalah khalifah pertama Islam setelah kematian Muhammad. Ia adalah salah seorang petinggi Mekkah dari suku Quraisy. Setelah memeluk Islam namanya diganti oleh Muhammad menjadi Abu Bakar. Ia digelari Ash- Shiddiq yang berarti yang terpercaya setelah ia menjadi orang pertama yang mengakui peristiwa Isra' Mi'raj.[1]
Ia juga adalah orang yang ditunjuk oleh Muhammmad untuk menemaninya hijrah ke Yatsrib. Ia dicatat sebagai salah satu Sahabat Muhammad yang peling setia dan terdepan melindungi para pemeluk Islam bahkan terhadap sukunya sendiri.
Ketika Muhammad sakit keras, Abu Bakar adalah orang yang ditunjuk olehnya untuk menggantikannya menjadi Imam dalam Salat. Hal ini menurut sebagian besar ulama merupakan petunjuk dari Nabi Muhammad agar Abu Bakar diangkat menjadi penerus kepemimpinan Islam, sedangkan sebagian kecil kaum Muslim saat itu, yang kemudian membentuk aliansi politik Syiah, lebih merujuk kepada Ali bin Abi Thalib karena ia merupakan keluarga Nabi. Setelah sekian lama perdebatan akhirnya melalui keputusan bersama umat islam saat itu, Abu Bakar diangkat sebagai pemimpin pertama umat islam setelah wafatnya Muhammad. Abu Bakar memimpin selama dua tahun dari tahun 632 sejak kematian Muhammad hingga tahun 634 M.

1.      .Ahl al-Hall wa al-‘Aqd
            Ahl al-Hall wa al-‘Aqd Adalah orang-orang yang mempunyai wewenang untuk melonggarkan dan mengikat.
Contoh Ahl al-Hall wa al-‘Aqd pada masa khulafaur  rasyidin adalahorang orang yang memilih abu bakar di tsaqifah bani sa’idah,sahabat-sahabat nabi yang di ajak musyawarah oleh abu bakar sewaktu akan memilih penggantinya,tim formatur yang di bentuk umar bin khattab untuk memilih penggantinya sebagai khalifah dan sebagainya.
2.      Riddah
Setelah abu bakar al shiddiq menjadi khalifah pada tahun 632 M,ia disibukkan oleh peperangan melawan kaum yang engan membayar zakat,kaum murtad,nabi palsu dan sebagainya.
Maka peperangan ini disebut dengan perang riddah[2].

3.      Pengembangan islam sebagai kedaulatan dan kekuatan politik

a)      Perluasan wilayah Negara
Setelah perang riddah abu bakar mengirim tentaranya ke wilayah Persia dibawa panglima Khalid bin whalid dan Mutsana bin haritsah pada tanggal 26 november 634 M.
Penyerangan ini berhasil menduduki daerah Hirah dan Anbar.
Abu Bakar juga berhasil memperluas daerah dakwah Islamiyah, antara lain ke Irak yang ketika itu termasuk wilayah jajahan Kerajaan Persia, dan ke Syam yang di bawah jajahan Romawi.


b)      Pemerintahan Negara
Khlifah abu bakar al shiddiq banyak melakukan pembaharuan dalam menjalankan roda pemerintahannya.
Ia membentuk lembaga-lembaga pemerintahan baru,yang belum dikenal sebelumnya,diantaranya adalah :
·         Administrasi pemerintah
·         Jawatan kepolisian (ahdats)
·         Badan permusyawaratan(syura)
·         Jawatan pajak
·         Pembendaharaan Negara (bait al-mal)
·         Penetapan tahiun baru islam (hijriah)
·         Menjadi  jazirah arab sepenuhnya sebagai Negara islam
·         Ajaran islam diterapkan dalam kehidupan masyarakat.
·         Membuat mata uang.

c)      System militer (organisasi kemilitiran)[3]
Pada masa abu bakar al shiddiq militer dibangun atas dasar kesediaan perang jihad melelui argumentasi emosional keagamaan.
Ada dua macam tentara pada masa abu bakar al shiddiq yaitu tentara yang terdaftar dan tidak terdaftar.
Bagi setiap tentara yang pernah ikut dalam perang badar mendapat gaji 5000 dirham pertahun,bagi yang ikut hijrah ke habsyi dan ikut perang uhud mendapat 4000 dirham pertahun,bagi yang ikut hijrah ke madinah sebelum penaklukan mekkah 3000 dirham,bagi mereka yang masuk islam setelah penaklukan mekkah 2000 dirham dan yang ikut perang yarmuk dan qadisiyah 2000 dirham,untuk orang yaman 400 dirham.

d)     Harta rampasan perang (ghanimah)
Dalam pembagian harta rampasan perang (ghanimah) pada masa Rasulullah SAW dan abu bakar al shiddiq diatur sebaik mungkin sesuai dengan ketentuan wahyu.
Para sahabat yang ikut berperang dan anak yatim dan sebagainya dapat harta rampasan perang dan dibagi semuanya baik harta yang bergerak maupun yang tidak bergerak.seperti tanah,perkebunan,dan sebagainya.


e)      Pertumbuhan ilmu keislaman
Ada dua kelompok ilmu pengetahuan yang berkembang di negara islam yaitu :
-          Ilmu naqliyah,yang muncul adalah ilmu qiraat,tafsir,hadist,fiqh dan tauhid.
-          Ilmu aqliyah baru muncul sejarah.

f)       Pelimpahan wewenang kepada hakim daerah

g)      Sistem Pertanahan
Pada masa Rasulullah SAW dan abu bakar al shiddiq,jika suatu suku tertentu tidak menyerah secara damai tetepi melalui pertempuran maka tanah mereka di sita sebagai harta rampasan perang dan dibagikan kepada kaum muslimin.


h)      Sistem Kependudukan
Penaklukan yang terjadi pada pada masa abu bakar al shiddiq diiringi dengan migrasi orang-orang Arab ke beberapa wilayah taklukan.ketika mereka secara berlahan mulai bergeser satu demi satu,kelompok badui berasimilasi atau membentuk beberapa kerajaan pinggiran seperti nabatean,ghassan dan lakhmisi.
Tanggung jawab untuk menggendalikan migrant Arabia  dan untuk memerintah dan mengerahkan masyarakat perkampungan yang tertaklukan menyokong pembentukan kekhalifaan baru dan aristokrasi kelompok pedagang dan tentara mekkeh dan madinah yang merupakan figure utamadari rezim muslim.








Fase Umar Bin Khattab
B.Biografi Umar Bin Khattab
Umar bin Khattab (586-590 - 644 M, menjadi khalifah 634 - 644 M) adalah khalifah ke-2 dalam sejarah Islam. pengangkatan umar bukan berdasarkan konsensus tetapi berdasarkan surat wasiat yang ditinggalkan oleh Abu Bakar. Hal ini tidak menimbulkan pertentangan berarti di kalangan umat islam saat itu karena umat Muslim sangat mengenal Umar sebagai orang yang paling dekat dan paling setia membela ajaran Islam. Hanya segelintir kaum, yang kelak menjadi golongan Syi'ah, yang tetap berpendapat bahwa seharusnya.

Dalam pidato pelantikannya, Umar menyampaikan, antara lain: “Saya adalah seorang pengikut Sunnah Rasul, bukan seorang yang berbuat bid’ah. Ketahuilah, bahwa kalian berhak menuntut saya tentang tiga hal selain Kitab Allah dan Sunnah Nabi, yakni:
  1. Mengikuti apa yang telah dilakukan oleh orang sebelum saya dalam masalah yang telah kalian sepakati dan telah kalian tradisikan;
  2. Membuat kebiasaan baru yang baik bagi ahli kebajik dalam masalah yang belum kalian jadikan kebiasa dan
  3. Mencegah saya bertindak atas kalian kecuali dalam hal hal yang kalian sendiri penyebabnya.
Ketika Abu Bakar sakit dan merasa ajalnya sudah dekat, ia bermusyawarah dengan para pemuka sahabat, kemudian mengangkat Umar ibn Khatthab sebagai penggantinya dengan maksud untuk mencegah kemungkinan terjadinya perselisihan dan perpecahan di kalangan umat Islam. Kebijaksanaan Abu Bakar tersebut ternyata diterima masyarakat yang segera secara beramai-ramai membaiat Umar. Umar menyebut dirinya Khalifah Rasulillah (pengganti dari Rasulullah). Ia juga memperkenalkan istilah Amir al-Mu'minin (petinggi orang-orang yang beriman). Umar memerintah selama sepuluh tahun dari tahun 634 hingga 644.

1.perluasan wilayah
Pada masa pemerintahan Khalifah Umar, wilayah Islam semakin meluas sampai ke Mesir, Irak, Syam, dan negeri-negeri Persia lainnya. Umarlah yang pertama kali membentuk badan kehakiman dan menyempurnakan pemerintahan. Juga meneruskan usaha Abu Bakar dalam membukukan Al Qur-an.
Kholifah Umar wafat pada usia 63 tahun setelah memerintah selama sepuluh tahun enam bulan. Ia wafat oleh tikaman pedang Abu Lu’lu’ah, seorang budak milik Al-Mughiroh bin Syu’bah saat sholat subuh. Ia diimakamkan di rumah ‘Aisyah, dekat makam Abu Bakar. Ia dikenang oleh umat Islam sebagai pahlawan yang sangat sederhana, sportif, dan menyayangi rakyat kecil. Kata katanya yang sangat terkenal, “Siapa yang melihat pada diriku membelok, maka hendaklah ia meluruskannya.

Di zaman Umar gelombang ekspansi (perluasan daerah kekuasaan) pertama terjadi; ibu kota Syria, Damaskus, jatuh tahun 635 M dan setahun kemudian, setelah tentara Bizantium kalah di pertempuran Yarmuk, seluruh daerah Syria jatuh ke bawah kekuasaan Islam. Dengan memakai Syria sebagai basis, ekspansi diteruskan ke Mesir di bawah pimpinan 'Amr ibn 'Ash dan ke Irak di bawah pimpinan Sa'ad ibn Abi Waqqash. Iskandariah (Alexandria, sekarang Istanbul), ibu kota Mesir, ditaklukkan tahun 641 M. Dengan demikian, Mesir jatuh ke bawah kekuasaan Islam. Al-Qadisiyah, sebuah kota dekat Hirah di Iraq, jatuh pada tahun 637 M. Dari sana serangan dilanjutkan ke ibu kota Persia, al-Madain yang jatuh pada tahun itu juga. Pada tahun 641 M, Moshul dapat dikuasai. Dengan demikian, pada masa kepemimpinan Umar Radhiallahu ‘anhu, wilayah kekuasaan Islam sudah meliputi Jazirah Arabia, Palestina, Syria, sebagian besar wilayah Persia, dan Mesir.
2. Administrasi negara
Karena perluasan daerah terjadi dengan cepat, Umar segera mengatur administrasi negara dengan mencontoh administrasi yang sudah berkembang terutama di Persia. Administrasi pemerintahan diatur menjadi delapan wilayah propinsi: Makkah, Madinah, Syria, Jazirah Basrah, Kufah, Palestina, dan Mesir. Beberapa departemen yang dipandang perlu didirikan. Pada masanya mulai diatur dan ditertibkan sistem pembayaran gaji dan pajak tanah. Pengadilan didirikan dalam rangka memisahkan lembaga yudikatif dengan lembaga eksekutif. Untuk menjaga keamanan dan ketertiban, jawatan kepolisian dibentuk. Demikian pula jawatan pekerjaan umum. Umar juga mendirikan Bait al-Mal, menempa mata uang, dan membuat tahun hijiah.
Umar memerintah selama sepuluh tahun (13-23 H/634-644 M). Masa jabatannya berakhir dengan kematian. Dia dibunuh oleh seorang majusi, budak dari Persia bernama Abu Lu'lu'ah. Untuk menentukan penggantinya, Umar tidak menempuh jalan yang dilakukan Abu Bakar. Dia menunjuk enam orang sahabat dan meminta kepada mereka untuk memilih salah seorang di antaranya menjadi khalifah. Enam orang tersebut adalah Usman, Ali, Thalhah, Zubair, Sa'ad ibn Abi Waqqash, Abdurrahman ibn 'Auf. Setelah Umar wafat, tim ini bermusyawarah dan berhasil menunjuk Utsman sebagai khalifah, melalui proses yang agak ketat dengan Ali ibn Abi Thalib.

Jasa-jasa Umar sewaktu menjadi Kholifah, antara lain :
  1. Penetapan tahun Hijriyah sebagai tahun resmi;
  2. Bea cukai sebagai pendapatan negara;
  3. Tunjangan sosial bagi orang-orang miskin di kalangan Yahudi dan Kristen;
  4. Pembangunan kota-kota dan saluran air untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya;
  5. Pemberian gaji bagi imam dan muazin;
  6. Penghapusan perbudakan;
  7. Pembangunan sekolah-sekolah;
  8. Kodifikasi Al-Quran;
  9. Tradisi sholat tarawih berjamaah.



BAB III
PENUTUP
Pada masa khalifah Abu Bakar tidak jauh berbeda dengan pendidikan pada masa Rasulullah. Pada masa khalifah Unar bin Khattab, pendidikan sudah lebih meningkat dimana pada masa khalifah Umar, guru-guru sudah diangkat dan digaji untuk mengajar ke daerah-daerah yang baru ditaklukan. Pada masa khalifah Usman bin Affan, pendidikan diserahkan pada rakyat dan sahabat tidak hanya terfokus di Madinah saja, tetapi sudah di bolehkan ke daerah-daerah untuk mengajar.pada masa khalifah Ali bin Abi Thalib, pendidikan kurang mendapat perhatian, ini disebabkan pemerintahan Ali selalu dilanda konflik yang berujung kepada kekacauan.
Abu Bakar dilahirkan dua tahun satu bulan setelah kelahiran Nabi Muhammad saw. kemudian terkenal dengan julukan Abu Bakar, sedangkan gelar Shiddiq diberikan oleh para sahabat, karena ia sangat membenarkan Rosulullah saw. dalam segala hal. Ialah yang menemani Nabi Muhammad saw.
Pada masa Abu Bakar dan Umar Bin Khattab telah terjadi kemajuan pada umat islam,pada masa umar bin khattab misalnya telah terjadi banyak kemajuan diantaranya :
  1. Penetapan tahun Hijriyah sebagai tahun resmi;
  2. Bea cukai sebagai pendapatan negara;
  3. Tunjangan sosial bagi orang-orang miskin di kalangan Yahudi dan Kristen;
  4. Pembangunan kota-kota dan saluran air untuk meningkatkan kesejahteraan rakyatnya;
  5. Pemberian gaji bagi imam dan muazin;
  6. Penghapusan perbudakan;
  7. Pembangunan sekolah-sekolah;
  8. Kodifikasi Al-Quran;
  9. Tradisi sholat tarawih berjamaah.



DAFTAR PUSTAKA

Masdir,firdaus,sejarah peradaban islam,jilid 1,Padang : IAIN IB press,2001
Firdaus,op.cit,hal 4 dan 40















TUGAS MANDIRI
SEJARAH PERADABAN ISLAM
TENTANG
FASE ABU BAKAR DAN UMAR BIN KHATTAB
OLEH
RIKI SASMI GUSRIANTO (09 105 057)
DOSEN
Drs. RUSLI, M. Ag

JURUSAN TARBIYAH PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) BATUSANGKAR
2011



[2] Firdaus,op.cit,hal 4 dan 40
[3] masdir,firdaus,sejarah peradaban islam,jilid 1,padang:iain ib press,2001

Tidak ada komentar:

Posting Komentar